Rabu 16 Apr 2014 17:05 WIB

Pemilu 2014 Gagal untuk Benahi Kualitas Demokrasi

Rep: neni ridarineni/ Red: Muhammad Hafil
Tinta Pemilu
Foto: Republika/Musiron
Tinta Pemilu

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Pemilu 2014 gagal dari misi untuk membenahi kualitas demokrasi dan gagal untuk meningkatkan dan memperbaiki sistem demokrasi ke depan.

Meskipun demikian pemilu bukan satu-satunya faktor untuk kelanjutan demokrasi, melainkan salah satu pintu bagi kelangsungan demokrasi,''kata Sosiolog UGM Arie Sudjito dalam  forum diskusi wartawan dengan tema Dinamika Politik 2014, di DPRD DIY , Rabu (16/4).

''Kita masih berharap demokrasi berkualitas dengan adanya  warga negara yang aktif dan pers yang kredibel serta LSM yang aktif mengorganisir masyarakat untuk mengontrol  jalannya kekuasaan,''ungkap dia.

Sementara itu Ketua Bawaslu (Badan Pengawas Pemilu) DIY Muhammad Najib  mengatakan dalam Pemilu 2014 di DIY cukup banyak pelanggarandiantaranya tertukarnya surat suara, penandaan surat suara, politik uang, alat peraga kampanye, dan sebagai.

'Pelanggaran yang kuat adalam ''money politic'', tetapi tidak mudah untuk diproses selanjutnya karena modusnya semakin canggih. Regulasi sangat sulit untuk memastikan indikasi politik uang karena tidak cukup kuat untuk menemukan bukti dan saksi,''tuturnya.

Meskipun demikian hari ini , Rabu, (16/4,) ada laporan politik uang dari Kabupaten Kulonprogo  yang dilaporkan oleh kader caleg saingannya. Diharapkan hal ini akan lebih mudah diproses karena ada saksi yang melaporkan, kata dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement