Selasa 18 Feb 2014 10:55 WIB

Puluhan Difabel Ikut Simulasi Pemilu

Penyandang difabel (ilustrasi).
Foto: Republika/Aditya Pradana Putra
Penyandang difabel (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-- Puluhan difabel atau orang berkebutuhan khusus dan lanjut usia (lansia) di Bandung mengikuti sosialisasi dan simulasi pencoblosan Pemilu 2014, di Gedung Indonesia Menggugat (GIM) Bandung, Selasa, yang diselenggarakan Uni Eropa dan Bandung Trust Advisory Group.

"Hari ini, kami melakukan simulasi secara langsung bagaimana mereka melakukan pencoblosan agar pada saat nanti berjalan lancar," kata Direktur Bandung Trust Advisory Group (B_Trust) Yuyu Komariah.

Menurut dia, beberapa lapisan yang belum terjangkau informasi pemilu dan pendidikan pemilih diantaranya ialah pemilih pemula, kaum perempuan, kelompok marsia lansia marjinal dan kaum difabel. "Berdasarkan hasil pantauan kami, kelompok lanjut usia dan kaum difabel merupakan kelompok marjinal yang membutuhkan perhatian khusus dalam mendapatkan diseminasi pemilu dan pendidikan pemilih," kata Yuyu.

Ia menuturkan, dua kelompok tersebut merupakan kelompok atau lapisan masyararakat yang sering kali kurang mendapatkan perhatian baik dari pemerintah ataupun masyarakat itu sendiri. "Padahal dengan jumlah kelompok lansia marjinal di Jabar yang mencapai lebih dari dua juta jiwa, akan memberikan kontribusi signifikan pada Pemilu 2014 nanti, begitupu kaum difabel," ujarnya.

Untuk itu, kata Yuyu, B_Trust ikut membantu pihak-pihak terkait melakukan sosialiasi, pendidikan dan pendampingan kepada mereka untuk menjamin terpenuhinya hak-hak politik mereka. Ia menambahkan, pada Pemilu 2009 lalu, angka golputnya cukup tinggi dibandingkan pemilu 1999 dan Pemilu 2004, yakni mencapai 39,1 persen.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement