Selasa 04 Sep 2018 07:54 WIB

Sebelum Jadi Pesilat, Hanifan Sempat Terjun di Drag Race

Hanifan adalah seorang anak yang rendah hati dan mudah bergaul.

Rep: Muhammad Fauzi Ridwan/ Red: Endro Yuwanto
Hanifan Yudani Kusuma, atlet pencak silat peraih medali emas di ajang Asian Games 2018 berfoto bersama kedua orang tuanya saat penyambutan oleh Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI) Jawa Barat, di halaman GOR Tri Lomba Juang, Jalan Pajajaran, Kota Bandung, Senin (3/9).
Foto: Republika/Edi Yusuf
Hanifan Yudani Kusuma, atlet pencak silat peraih medali emas di ajang Asian Games 2018 berfoto bersama kedua orang tuanya saat penyambutan oleh Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI) Jawa Barat, di halaman GOR Tri Lomba Juang, Jalan Pajajaran, Kota Bandung, Senin (3/9).

REPUBLIKA.CO.ID, SOREANG -- Hanifan Yudani Kusuma, atlet pencak silat yang berhasil meraih medali emas di ajang Asian Games 2018, ternyata pernah terjun di bidang olahraga balapan motor (drag race). Hal tersebut diungkapkan oleh ibunya, Dewiyanti Kosasih di rumahnya, di Desa Cingcin, Kabupaten Bandung, Senin (3/9).

Dewiyanti menuturkan, sejak kecil Hanifan sudah banyak berkecimpung di berbagai kegiatan olahraga seperti renang, silat, futsal, dan balap motor. Untuk olahraga yang terakhir disebutkan, Hanifan pernah mendapatkan juara 3.

Baca Juga

"Hanifan pernah ikut lomba balapan motor di Brigif, Cimahi. Ia berhenti balapan saat mendapatkan juara ketiga dan memberikan uang Rp 500 ribu ke saya," ujar mantan atlet pencak silat ini terharu, Senin (3/9).

Dewiyanti tidak pernah memaksakan keinginan terhadap anaknya dalam memilih olahraga yang diminati. Sebab, Hanifan pun selalu terlibat dalam kegiatan futsal di sekolahnya.

Setiap olahraga yang digeluti anaknya, Dewiyanti selalu memberikan penjelasan tentang olahraga tersebut. Akhirnya Hanifan fokus di bidang pencak silat. Sebab sering berlatih dan latar belakang keluarga yang merupakan mantan atlet.

Ayah Hanifan yang juga mantan atlet pencak silat, Dani Wisnu mengaku bangga dan berbahagia anaknya sekaligus muridnya di Tadjimalela bisa meraih medali emas di ajang Asian Games. Ajaran yang ditanamkan kepada anaknya hingga banyak mendapatkan prestasi adalah disiplin.

"Di kehidupan sehari-hari, saya menerapkan disiplin. Selain itu mindset yang dibangun, kalau ingin menjadi juara harus hidup seperti juara. Latihannya seperti juara, istirahat dan tidur seperti juara dan bersosialisasi tetap dilakukan seperti juara serta pandai membawa diri," kata Dani.

Dani mengungkapkan, sosok Hanifan di matanya adalah seorang yang rendah hati dan mudah bergaul. Sejak kecil, katanya, ia mengaku tiap hari selalu melatih Hanifan. Termasuk memberikan trik dan strategi dalam setiap pertandingan yang akan diikutinya. "Tidak ada hal khusus yang saya berikan kepada Hanifan. Saya paling memberikan trik dan strategi serta mengingatkan kita harus tahu siapa lawan kita," jelasnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement