Ahad 02 Sep 2018 13:33 WIB

Tingkatkan SDM Perhotelan, JIHS-IHGMA Sepakat Teken Kontrak

Diharapkan lulusan JIHS bisa diakomodasi para angota yang tergabung dalam IHGMA

Rep: Adysha Citra Ramadani/ Red: Maman Sudiaman
 Jakarta International Hotels School (JIHS) dan Indonesian Hotel General Manager Association (IHGMA) menandatangani Nota Kesepahaman untuk meningkatkan SDM di bidang perhotelan, Sabtu (1/9).
Foto: Republika/Adysha Citra Ramadani
Jakarta International Hotels School (JIHS) dan Indonesian Hotel General Manager Association (IHGMA) menandatangani Nota Kesepahaman untuk meningkatkan SDM di bidang perhotelan, Sabtu (1/9).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Jakarta International Hotels School (JIHS) dan Indonesian Hotel General Manager Association (IHGMA) DPD DKI Jakarta menandatangani kota kesepahaman pada 1 September 2018. Nota Kesepahaman ini bertujuan untuk meningkatkan jumlah dosen vokasi di Indonesia sekaligus meningkatkan sumber daya manusia di industri perhotelan.

"MoU ini kesepakatan keduabelah pihak, untuk mendapatkan dengan cepat dan mudah dosen-dosen industri dari para GM (general manager hotel)," ungkap Asisten Deputi Pengembangan SDM Pariwisata dan Hubungan Antarlembaga Kementerian Pariwisata RI Wisnu Bawa Tarunajaya kepada Republika saat ditemui usai penandatanganan MoU antara JIHS dan IHGMA di Swiss-Belresidences Kalibata, Sabtu (1/9).

Wisnu mengatakan selama ini diperlukan proses yang cukup lama ketika perguruan tinggi membutuhkan dan ingin mendapatkan dosen industri. Selain itu, ada pula persyaratan bahwa dosen harus memiliki master's degree atau gelar S2. Sayangnya, kebanyakan pemilik gelar S2 ini kurang memiliki pengalaman di bidang industri.

"Padahal di sekolah vokasi itu dibutuhkan guru atau dosen yang memiliki pengalaman industri," jelas Wisnu.

Melalui MoU ini, para general manager (GM) hotel yang sudah memiliki sertifikat level 8 bisa menjadi tenaga pengajar di perguruan tinggi yang membutuhkan. Selain memiliki kualifikasi secara akademis, para GM dengan sertifikat level 8 ini juga memiliki pengalaman industri yang sangat bermanfaat dalam proses pengajaran nantinya. Nantinya para GM dengan sertifikat level 8 yang telah memenuhi syarat untuk mengajar akan mendapatkan nomor induk dosen khusus (NIDK) dan bisa mengajar di perguruan tinggi.

"Bagus ya program ini saya pikir, untuk mendapatkan dosen dengan cepat dan berpengalaman ya model seperti ini," jelas Wisnu.

Senada dengan Wisnu, Ketua IHGMA DPD DKI Jakarta, Wita Junifah mengatakan MoU ini ditandatangani dengan tujuan untuk mengisi kekurangan pengajar oleh SDM yang berkualitas dengan cepat. Wita mengatakan sudah ada 124 GM yang mendaftar untuk uji kelayakan menjadi dosen vokasi dalam batch kesembilan saat ini.

Melalui kerja sama ini, Wita mengatakan para GM dari berbagai daerah di Indonesia bisa ikut berpartisipasi dalam mendidik para mahasiswa agar lebih siap untuk terjun di dunia perhotelan yang sebenarnya. Dengan begitu, kualitas SDM yang akan tercipta pun akan menjadi lebih baik.

"Kalau yang sekarang yang sudah dipegang database-nya di Kemenpar dengan sertifikat BNSP, itu sudah ada sekitar hampir 600 GM, dan itu seluruh indonesia," jelas Wita.

Melalui kerja sama ini, Direktur Jakarta International Hotels School Taufik Hidayat juga berharap akan adanya peningkatan kualitas SDM di bidang perhotelan. Selain itu, melalui kerja sama ini, Taufik juga berharap para lulusan dari JIHS bisa diakomodasi oleh para angota yang tergabung dalam IHGMA.

"Harapan bagi kami di lembaga perguruan tinggi yang paling pasti adalah peningkatan kualitas sumber daya manusia di bidang perhotelan bagi mahasiswa-mahasiswa kami," ujar Taufik.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement