Sabtu 01 Sep 2018 19:03 WIB

Pelatih Ungkap Kunci Sukses Timnas Sepak Takraw Raih Emas

Psikologi para pemain menentukan kesuksesan pertandingan.

Rep: Lintar Satria/ Red: Nur Aini
Pelatih sepak takraw Indonesis Asry Syam (kedua dari kiri) sedang memberikan keterangan pers usai tim quadran putra meraih medali emas di Asian Games 2018, Ahad (1/9).
Foto: Republika/Lintar Satria
Pelatih sepak takraw Indonesis Asry Syam (kedua dari kiri) sedang memberikan keterangan pers usai tim quadran putra meraih medali emas di Asian Games 2018, Ahad (1/9).

REPUBLIKA.CO.ID, PALEMBANG -- Pelatih sepaktakraw Indonesia Asry Syam mengatakan kunci kemenangan timnya di final quadran putra adalah psikologi para pemain. Sepak takraw berhasil menyumbangkan medali emas dari nomor quandran putra setelah mengalahkan Jepang di final 2-1  dengan rincian skor 15-21, 21-14 dan 21-16.

"Setiap pertandingan sepak takraw tidak ada yang lain selain psikologis, secara skill semua sama, anak-anak Indonesia dibandingkan dengan Thailand suruh smash 10 bola semuanya bisa masuk, tapi akan berbeda pada situasi pertandingan," kata Asry dalam konferensi pers usai pertandingan di Jakabaring Sport City, Palembang, Sabtu (1/9).

Medali emas dari nomor quandran putra tersebut menjadi satu-satunya emas dari sepaktakraw. Sebelumnya sepak takraw sudah mempersembahkan satu medali perak dan tiga medali perunggu. Satu perak dari beregu putra dan perunggu dari ganda putra, beregu putra, dan quandran putri.

Medali emas itu juga menjadi medali emas pertama sepak takraw Indonesia di Asian Games. Asry mengatakan ia sudah berbicara dengan para pengurus federasi untuk mengubah pola pembinaan atlet.

"Saya bilang kepada teman-teman di pengurus dan sebagainya pola pembinaan ke depan bukan hanya traning saja tapi juga berkompetisi di luar sana, lebih banyak jam terbang, anak-anak akan semakin matang, emosinya akan terarah sehingga mereka bisa sabar dan bermain sesuai kemampuan maksimal," kata Asry.

Salah satu pemain Indonesia Nofrizal juga mengakui di set pertama timnya dalam keadaan tertekan. Ketika tim Indonesia sudah mulai berusaha menyusul pun, kata Nofrizal tim Indonesia masih dalam keadaan tertekan.

"Dalam perjalanan permainan, kami menikmati permainan, kami bisa keluar dari tekanan itu dan kami memiliki lagi semangat yang luar biasa, dan akhirnya di set kedua bisa mengambil juga di sana kami memiliki kepercayaan diri yang lebih tinggi lagi untuk memenangkan set ketiga," kata Nofrizal.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement