Selasa 28 Aug 2018 19:00 WIB

1.600 Petugas Tangani Sampah di Venue Asian Games

Sejak pembukaan hingga kini, perhelatan Asian Games menghasilkan ratusan ton sampah.

Rep: Frederikus Dominggus Bata/ Red: Endro Yuwanto
Mobil dinas Menteri Lingkungan Hidup  dan Kehutanan Siti Nurbaya Bakar ditempeli stiker promosi Asian Games 2018. Selain itu, Siti juga berkampanye terkait pengendalian sampah plastik.
Foto: Republika/Ahmad Fikri Noor
Mobil dinas Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya Bakar ditempeli stiker promosi Asian Games 2018. Selain itu, Siti juga berkampanye terkait pengendalian sampah plastik.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Panitia Penyelenggara Asian Games 2018 (Inasgoc) bekerja sama dengan sejumlah pihak menangani sampah selama perhelatan olahraga multievent se-Asia. Selama kurang lebih dua pekan, selain Inasgoc, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), Dinas Lingkungan Hidup sejumlah propinsi, kemudian swasta, menangani urusan ini.

Direktur Venue dan Lingkungan Inasgoc Teuku Arlan Lukman menjelaskan proses kerjanya. Ia mencontohkan untuk di DKI Jakarta, ada sekitar 1.600-an petugas kebersihan gabungan. Ada yang bertugas di dalam venue alias ring satu, adapula yang bekerja di luar venue. Ini masuk kategori area ring dua. Kemudian di kawasan di ring tiga dan empat.

"Contoh di GBK di dalam venue ada swasta, juga di kawasan. Mereka dibantu oleh petugas dari Dinas Lingkungan DKI Jakarta yang berada di ring tiga dan empat," ujar Arlan, di Media Center Asian Games, di JCC, Kompleks Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, Selasa (28/8).

Sebelumnya data KLHK menunjukkan, sejak pembukaan Asian Games, hingga kini menghasilkan ratusan ton sampah. Selama semalam di GBK saat opening ceremony, total timbunan sampah mencapai 46,13 ton. Dari jumlah sebanyak itu, yang bisa didaur ulang berjenis botol, sekitar 1,40 ton. Kemudian kertas 0,74 ton. Sisanya 43,99 masuk ke tempat pembuangan akhir (TPA).

Saat pertandingan dari 19 Agustus hingga 27 Agustus, untuk di GBK saja, total timbunan sampahnya mencapai 436, 90 ton. Dari sampah sebanyak itu, yang bisa didaur ulang, sekitar 58, 62 ton. Sampah berbahan kertas, 31,13 ton. Kemudian yang masuk TPA 347, 17 ton.

Masih ada sampah yang berasal dari limbah medis di seluruh venue di Jakarta-Palembang. Jenis ini terbagi dua. Pertama untuk pengobatan, tertimbun sampah sebanyak 40,15 kilogram. Kemudian sampah dari jarum suntik, sekitar 0,5 kg.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement