Jumat 24 Aug 2018 13:24 WIB

Sumsel Hibahkan Lahan untuk Asrama Mahasiswa Polsri

Hibah tanah akan digunakan untuk membangunan rusunawa asrama mahasiswa Polsri.

Rep: Maspril Aries/ Red: Agus Yulianto
Gubernur Sumsel Alex Noerdin, Kamis (23/8) menandatangani berita acara serah terima hibah lahan tanah kepada Politeknik Negeri Sriwijaya. Lahan seluas 6,3 hektar dihibahkan kepada Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi untuk pembangunan rusunawa asrama mahasiswa di Kelurahan Bukit Lama, Palembang.
Foto: humas pemprov sumsel
Gubernur Sumsel Alex Noerdin, Kamis (23/8) menandatangani berita acara serah terima hibah lahan tanah kepada Politeknik Negeri Sriwijaya. Lahan seluas 6,3 hektar dihibahkan kepada Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi untuk pembangunan rusunawa asrama mahasiswa di Kelurahan Bukit Lama, Palembang.

REPUBLIKA.CO.ID, PALEMBANG -- Politeknik Negeri Sriwijaya (Polsri) mendapat hibah lahan dari Pemprov Sumatera Selatan (Sumsel). Hibah lahan yang terletak di Kelurahan Bukit Lama Palembang diserahkan Gubernur Sumsel Alex Noerdin, Kamis (23/8) yang ditandai dengan penandatanganan berita acara serah terima hibah lahan tanah kepada Politeknik Negeri Sriwijaya (Polsri).

Menurut Noerdin, luas lahan hibah kepada Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi itu mencapai 6,3 hektare. Hibah tanah tersebut akan digunakan untuk membangunan rusunawa asrama mahasiswa Polsri. Setelah menandatangani berita acara serah terima, gubernur juga meletakan batu pertama pembangunan asrama dan pembukaan Dies Natalis Polsri.

Dikatakan Noerdin, pembangunan asrama bertujuan memudahkan aktivitas pendidikan bagi mahasiswa Polsri sebagai calon generasi baru. “Dengan tersedianya hunian yang nyaman dan representatif kita harapkan dapat menghasilkan sumberdaya manusia Sumatera Selatan yang semakin berkualitas ke depannya.”

Noerdin juga memberikan apresiasi atas prestasi Polsri yang menduduki peringkat kedua sebagai politeknik terbaik di Indonesia setelah Politeknik Surabaya. “Dengan 23 program studi yang luar biasa dan ada sarjana terapan Politeknik Sriwijaya harus siap bersaing. Tahun depan kabarnya kita jadi nomor satu,” kata dia.

Dari 23 program studi yang ada di Politeknik Sriwijaya, Noerdin mengaku, tertarik dengan Program Studi Teknik Energi. “Usai Asian Games nanti, akademisi di Polsri akan mengarahkan mahasiswanya mereka mengembangkan demplot Pembangkit Listrik Tenaga Surya sollar cell 2 mega Watt yang akan dibangun di Jakabaring,” ujarnya.

Gubernur mengharapkan, masa mendatang suplai energi akan berubah dari H20 menjadi H2 yang bisa dipakai kendaraan roda 2 dan 4. “Sekarang sudah ada kendaraan hidrogen car di Jakabaring Sport City. Mahasiswa Polsri bersama Mahasiswa Universitas Sriwijaya harus bisa mengembangkan teknologi high end ini,” ujarnya.

Menurut Direktur Polsri Ahmad Taqwa, saat ini Politeknik Sriwijaya memiliki 7.000 lebih mahasiswa. “Penerimaan baru mahasiswa tahun ini peminat Polsri sangat tinggi mencapai 35 ribu calon mahasiswa. Daya tampung yang tersedia hanya sekitar 2000 mahasiswa,” ujarnya.

Di lokasi rusunawa mahasiswa juga nantinya akan dibangun untuk campus teaching factory. Mahasiswa Politeknik Sriwijaya akan diajak mengembangkan pembangunan rumah knock down menggunakan sertifikasi bekerjasama dengan Korea. “Di lahan ini akan kita gunakan untuk pengembangan rumah cetak bangun. Untuk mahasiswa teknik lainnya juga ada,” kata dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement