Ahad 19 Aug 2018 16:03 WIB

Dua Pasangan Indonesia Gagal ke Babak Final Menembak

Deny/Talitha tercecer jauh dan harus puas menempati peringkat ke-18 dari 21 peserta.

Rep: Lintar Satria/ Red: Israr Itah
Pasangan atlet menembak Cina Taipei, Lin Yingshin (kanan) dan Shaocuan Lu, merah emas nomor ganda campuran air rifle 10 meter.
Foto: ANTARA FOTO/Inasgoc/Iggoy el Fitra
Pasangan atlet menembak Cina Taipei, Lin Yingshin (kanan) dan Shaocuan Lu, merah emas nomor ganda campuran air rifle 10 meter.

REPUBLIKA.CO.ID, PALEMBANG -- Wakil Indonesia gagal lolos ke babak final hari pertama cabang olahraga menembak Asian Games 2018 di shooting range Jakabaring Sport City, Palembang, Ahad (19/8). Pasangan Deny Pratama dan Talitha Judith yang turun di nomor ganda campuran 10 meter air pistol tersingkir sebelum mencapai final. Sebelumnya, wakil Indonesia lainnya Mahardika Naufal/Monica Damayanti, sudah terlebih dulu tersisih di nomor ganda campuran 10 meter air rifle. 

Sejak awal, Deny/Talitha langsung tertinggal cukup jauh dari penembak unggulan di nomor ini yakni wakil dari Cina, Korea, dan Jepang. Saat perlombaan berakhir, Deny/Talitha tercecer jauh dan harus puas menempati peringkat ke-18 dari 21 peserta. Pasangan Indonesia ini mencatatkan nilai 741, Talitha menyumbangkan 368 dan Dheny membukukan 373 poin.

Sementara Naufal/Monica tersingkir di peringkat sembilan. Naufal menyumbang 410  poin sementara Monica menyumbang 411 angka. Total mereka mengumpulkan 821 poin.

Medali emas air rifle 10 meter diraih oleh Cina Taipei. Lin Yinshin dan Lu Shaochuan mengumpulkan 494 poin. Mereka mengalahkan Zhou Ruozhu dan Yang Haoran wakil Cina yang mengumpulkan 492 poin.  

Lu Shaochuan dan Lin Yingshin mempersembahkan medali emas pertama bagi Cina Taipei di Asian Games 2018. Lu mengatakan sangat senang bisa meraih medali emas pertama untuk negaranya.

"Sangat senang, sangat bangga," kata Lu sambil tersenyum di konferensi pers usai perlombaan, Ahad (19/8).

Lu sudah belajar olahraga menembak sejak berumur 10 tahun. Ketika ia masih di sekolah dasar. Tapi karena di sekolahnya tidak ada perlengkapan menembak ia dipindahkan untuk bergabung dengan sekolah menengah pertama. Laki-laki 21 tahun tersebut mengaku suka senjata sejak kecil.

Kemenangan Lu dan Lin ini sangat berarti bagi Cina Taipei. "Ini medali pertama di air rifle, karena itu kami sangat bahagia," kata pelatih tim menembak Cina Taipei, Chen Shyhkwei. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement