Senin 13 Aug 2018 19:59 WIB

Tahun Ini, UII Terima 93 Mahasiswa Hafiz Quran

Sebagian dari hafiz quran mendapat keistimewaan beasiswa pendidikan.

Rep: Wahyu Suryana/ Red: Esthi Maharani
Rektor Universitas Islam Indonesia (UII), Fathul Wahid, memakaikan almamater kepada mahasiswa baru angkatan 2018/2019 di kuliah perdana UII. Dalam kesempatan itu, kuliah perdana turut diikuti 93 hafiz Quran.
Foto: Istimewa
Rektor Universitas Islam Indonesia (UII), Fathul Wahid, memakaikan almamater kepada mahasiswa baru angkatan 2018/2019 di kuliah perdana UII. Dalam kesempatan itu, kuliah perdana turut diikuti 93 hafiz Quran.

REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Sebanyak 5.638 mahasiswa baru Universitas Islam Indonesia (UII) jenjang Sarjana dan Diploma Tahun 2018/2019 mengikuti kuliah perdana. Mereka merupakan orang-orang terpilih dari 26.967 pendaftar di UII.

Wakil Rektor Bidang Pengembangan Akademik dan Riset UII,  Imam Djati Widodo mengatakan, tahun ini UII menerima 93 mahasiswa hafiz quran. Sebagian dari hafiz quran mendapat keistimewaan beasiswa pendidikan.

“Diharapkan dengan kehadiran para hafiz ini, suasana keislaman di UII semakin semarak serta tumbuh generasi muda yang cinta Alquran," kata Imam.

Imam menuturkan, tahun ini UII juga menyambut lima mahasiswa asing yang berasal dari Libya, Inggris, Pakistan dan Palestina. Imam berpendapat, ini jadi penanda UII terus menjalankan program internasionalisasi pendidikan.

Ia menambahkan, mahasiswa baru UII berasal dari berbagai provinsi Indonesia dengan penyebaran yang cukup merata. Bahkan, lima dari 10 provinsi dengan jumlah mahasiswa terbanyak berasal dari luar Pulau Jawa.

"10 besar provinsi tersebut yakni, Jawa Tengah, D.I. Yogyakarta, Jawa Barat, Jawa Timur, Kalimantan Timur, Riau, Banten, Lampung, Kepulauan Riau dan Sumatera Selatan," ujar Imam.

photo
Rektor Universitas Islam Indonesia (UII), Fathul Wahid, memakaikan almamater kepada mahasiswa baru angkatan 2018/2019 di kuliah perdana UII. Dalam kesempatan itu, kuliah perdana turut diikuti 93 hafiz Quran. (Istimewa)

Dalam sambutannya, Rektor UII, Fathul Wahid menuturkan, selama kuliah di UII para mahasiswa akan memiliki waktu yang cukup mengasah diri. Ia menilai, 3-4 tahun memang waktu yang pendek, tapi panjang untuk disia-siakan.

"Karenanya, mulai hari ini, jadilah pembelajar sejati yang pandai mengelola waktu dan diri," kata Fathul.

Menurut Fathul, menjadi serupa dengan yang lain tidak akan membuat menonjol dan menjadi pemenang. Saat setiap hari meluangkan 30 menit membaca, tidak akan mengungguli pengetahuan orang dengan menjalankan yang sama.

Untuk itu, ia berpesan agar jadi angsa hitam, karena angsa putih terlalu arus utama. Selama di UII, mahasiswa akan memiliki banyak pilihan aktivitas selain di kelas dan lab, dan perlu diidentifikasi minat masing-masing.

"Mulai dari olahraga, penelitiandan pengembangan diri lainnya, juga pentingnya meluangkan waktu untuk belajar berorganisasi," ujar Fathul.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement