Rabu 08 Aug 2018 20:33 WIB

Mahasiswa UB Sulap Limbah Wortel Jadi Minyak Bervitamin A

Ampas wortel mencapai 80 persen dari total karotenoid pada wortel.

Rep: Wilda Fizriyani/ Red: Dwi Murdaningsih
Mahasiswa Universitas Brawijaya (UB) menyulap limbah wortel menjadi minyak kaya vitamin A.
Foto: dok. Humas UB
Mahasiswa Universitas Brawijaya (UB) menyulap limbah wortel menjadi minyak kaya vitamin A.

REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Selain dimasak menjadi sayur, wortel juga banyak dimanfaatkan menjadi jus. Namun, proses tersebut  ternyata masih meninggalkan hasil samping berupa ampas wortel.

Sejauh ini, sebagian besar ampas wortel hanya dibuang begitu saja. Padahal, kandungan karotenoid  pada ampas wortel mencapai 80 persen dari total karotenoid pada wortel.

Karotenoid sebagai pembentuk vitamin A diketahui sangat penting bagi tubuh. Zat ini mampu menurunkan resiko terkena kanker dan kardiovaskular.

Dari fakta ini, tiga mahasiswa Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Brawijaya (UB) tertarik melakukan penelitian lebih lanjut. Mahasiswa Adi Rahmanto Wibowo, Roya Putri Habibah dan Rismoyo Nahri Filanto menciptakan inovasi alat ekstraksi karotenoid.

Upaya ini dilakukan melalui program kreativitas mahasiswa dari Kemenristekdikti yang berjudul GODECT (Green Carotenoid Extractor) Rancang Bangun Alat Ekstraksi Karotenoid Berbasis Green Electric Pulse Sebagai Upaya Mewujudkan Indonesian Zero Waste Technology".

Adi Rahmanto Wibowo menjelaskan, GODECT merupakan alat ekstraksi karotenoid yang sangat efektif. Hal ini karena menggunakan kombinasi teknologi non-thermal PEF (Pulse Electric Field) yang mampu merusak dinding sel pada bahan dan minyak zaitun sebagai pelarutnya.

Alat ini juga dilengkapi dengan pressure chamber agar didapatkan hasil akhir yang maksimal. Dengan menggunakan GODECT, kata Adi, karotenoid yang dihasilkan tidak akan mengalami kerusakan karena prosesnya yang tanpa panas. Apalagi karotenoid memiliki sifat yang rentan terhadap panas. 

Bakteri Ini Bisa Dimanfaatkan untuk Tinta Bolpoin

"Selain itu, alasan kami memilih menggunakan minyak zaitun sebagai zat pelarutnya karena memungkinkan untuk langsung dikonsumsi, karena manfaatnya yang begitu banyak bagi kesehatan,” katanya melalui keterangan resmi yang diterima Republika.co.id, Rabu (8/8).

Selain menggunakan minyak zaitun, ia melanjutkan, tim juga mencoba menggunakan minyak goreng sebagai pelarutnya. Tujuannya, agar kandungan vitamin A minyak goreng meningkat dengan baik. 

Anggota Tim, Roya Putri Habibah berharap GODECT Indonesia mampu memproduksi suplemen vitamin A sendiri. Apalagi selama ini Indonesia masih melakukan impor untuk memenuhi kebutuhan suplemen vitamin A dalam negeri. "Karena akhir-akhir ini lagi gencar-gencarnya program Fortifikasi Pangan, diharapkan nantinya dengan GODECT ini, kami bisa turut andil dalam mensukseskan program tersebut,” ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement