Rabu 08 Aug 2018 07:16 WIB

Anthony Susanto, Petenis Muda Harapan Indonesia

Anthony merupakan satu dari tujuh petenis putra yang akan turun di Asian Games

Rep: Lintar Satria/ Red: Hazliansyah
Ketua Umum Pelti Rildo Ananda Anwar (kedua kanan) bersama Presdir Combiphar Michael Wanandi (ketiga kiri) berbincang dengan atlet tenis Indonesia Justin barki (kiri), M Rifky Fitriadi (kedua kiri), Anthony Susanto (ketiga kanan) dan David Agung Susanto (kanan) usai konferensi pers, di Jakarta, Kamis (19/7).
Foto: ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay
Ketua Umum Pelti Rildo Ananda Anwar (kedua kanan) bersama Presdir Combiphar Michael Wanandi (ketiga kiri) berbincang dengan atlet tenis Indonesia Justin barki (kiri), M Rifky Fitriadi (kedua kiri), Anthony Susanto (ketiga kanan) dan David Agung Susanto (kanan) usai konferensi pers, di Jakarta, Kamis (19/7).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Anthony Susanto merupakan satu dari tujuh petenis putra yang akan membela Indonesia di ajang Asian Games 2018. Berbagai persiapan telah ia lakukan, termasuk melakukan tur ke berbagai negara dalam empat bulan terakhir.

Diantaranya Singapura dan Malaysia. Menurut petenis 21 tahun tersebut, rangkaian uji coba yang dijalankan memuat ia semakin percaya diri. Ia jadi mengetahui peta pertempuran di Asian Games nanti.

"Lebih bagus banyak turnamen jadi lebih siap. Soalnya kan saya kurang jam terbang, saya kurang tanding, dengan banyak main ini saya jadi lebih enak, lebih percaya diri," kata Anthony di sela Combiphar Tennis Open 2018, Sultan Hotel, Jakarta, Selasa (7/8).

Dalam turnamen-turnamen yang ia ikuti, Anthony menghadapi lawan dari berbagai belahan dunia. Menurutnya meski tidak semuanya lawannya dari Asia tapi turnamen-turnaman tersebut tidak berarti bisa lebih mudah di Asian Games nanti yang semua lawannya dari benua Asia.

"Di turnamen seperti itu semuanya sudah sama, tergantung siapa yang lebih siap," kata Anthony.

Anthony sempat kalah dari Jeremy Beale di babak kedua Indonesia Men's Future Combiphar Tennis Open 2018.  Tapi ia terus melaju di ganda putra bersama kakaknya David Susanto. Pada Asian Games 2018 nanti, Anthony akan berpasangan dengan kakaknya.

Anthony meraih medali emas di Pekan Olahraga Nasional (PON) di nomor tunggal putra setelah pada final mengalahkan wakil Kalimantan Timur, Arief Rahman dengan dua set langsung. Laki-laki kelahiran tahun 1997 ini masuk tim inti Indonesia satu tahun berikutnya.

Ia kemudian memulai perjalanannya sebagai petenis profesional. Tapi menurutnya saat ini ia masih belum terlalu berpengalaman. Karena itu berbagai turnamen yang ia jalani beberapa bulan terakhir menjadi bahan bakarnya untuk di Asian Games nanti.

"Masih perlu banyak lagi yang dimainkan, maksudnya harusnya lebih banyak lagi pertandingan yang dimainkan, soalnya minimal turnamen yang profesional itu harus 60 turnamen dalam satu tahun itu minimal, lah saya maksimal paling 12 turnamen, ya berat," kata Anthony.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement