Selasa 07 Aug 2018 02:00 WIB

Mengenal Satelit Merah Putih

Satelit milik Telkom ini akan dibawa oleh roket Falcon 9.

Satelit Merah Putih milik Telkom saat berada di pabrik SSL. Saat ini, satelit sudah berada di lokasi peluncuran SpaceX, Cape Canaveral Air Force Station, Florida. Satelit Merah Putih rencananya akan diluncurkan menuju slot orbit pada 4 Agustus 2018.
Foto: telkom
Satelit Merah Putih milik Telkom saat berada di pabrik SSL. Saat ini, satelit sudah berada di lokasi peluncuran SpaceX, Cape Canaveral Air Force Station, Florida. Satelit Merah Putih rencananya akan diluncurkan menuju slot orbit pada 4 Agustus 2018.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Telkom Tbk memastikan peluncuran Satelit Merah Putih akan dilaksanakan  pada Selasa, (7/8) waktu setempat di Cape Canaveral Air Force Station, Orlando, Florida AS. Jika berjalan lancar, Satelit Merah Putih akan menempati slot orbitnya 108 derajat Bujur Timur (108 BT).

Satelit Merah Putih akan dibawa oleh roket Falcon 9. Satelit ini membawa 60 transponder aktif yang terdiri dari 24 transponder C-Band dan 12 transponder Extended C-Band yang akan melayani wilayah Asia Tenggara, termasuk Indonesia, serta 24 transponder C-Band yang akan menjangkau kawasan Asia Selatan.

Satelit ini mengandalkan platform SSL 1300 dengan usia desain 16 tahun. Pembangunan Satelit Merah Putih melibatkan dua perusahaan Amerika Serikat, yakni SSL sebagai pabrikan pembuat satelit serta SpaceX sebagai perusahaan penyedia jasa peluncuran satelit.

SSL adalah manufaktur satelit yang ternama dan berhasil menuntaskan pembangunan Satelit Merah Putih lebih cepat dari jadwal. Selanjutnya Satelit Merah Putih akan diluncurkan menuju slot orbitnya menggunakan Roket Falcon 9 milik SpaceX.

Saat ini, Satelit Merah Putih telah berada di dalam Fairing kendaraan peluncur Falcon 9, dan dalam waktu dekat akan memasuki proses "rolling out" dari lokasi penyimpanan ke SLC 40 tempat peluncuran dilaksanakan.

Menurut Menteri BUMN Rini Soemarni, kehadiran Satelit Merah Putih merupakan sebuah kebanggaan dan pencapaian luar biasa untuk memperkuat posisi Indonesia dalam kancah dunia digital di tingkat internasional.

"Satelit ini tak hanya akan memancarkan sinyal ke Indonesia, tetapi juga kawasan Asia Selatan. Ini artinya Badan Usaha Milik Negara (BUMN) makin kencang 'go international' membawa nama Indonesia," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement