Selasa 31 Jul 2018 16:31 WIB

Pemerintah Diminta Tanggapi Serius Demo Guru di Aceh

Aksi guru bukan berarti mereka tidak ikhlas mengajar

Rep: Gumanti Awaliyah/ Red: Esthi Maharani
Tunjangan guru / Ilustrasi
Foto: www.pdk.or.id
Tunjangan guru / Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum Ikatan Guru Indonesia (IGI) Muhammad Ramli Rahim menilai mangkraknya pemberian tunjangan khusus daerah 3T adalah wujud abainya pemerintah terhadap pendidikan. Padahal, sudah jelas bahwa guru berperan vital untuk mendongkrak kualitas pendidikan.

"Negeri ini memang abai terhadap pendidikan," tegas Ramli kepada Republika, Selasa (31/7).

 

Dia mengatakan, guru memang sering disebut sebagai pahlawan tanpa tanda jasa. Namun bukan berarti guru bisa hidup dengan honor dan penghasilan yang jauh dari kelayakan.

 

Dia juga menilai, ancaman mogok mengajar dari para guru di Kecamatan Pulo Aceh harus direspon secara positif. Karena, aksi atau ancaman tersebut bukan berarti mereka tidak ikhlas mengajar.

 

"Mereka bukan tidak ikhlas tapi kalau tidak makan dan keluarga mereka susah, itu masalah besar," tegas Ramli.

 

(Baca: FSGI Sesalkan Mangkraknya Tunjangan Guru di Daerah 3T)

 

Sebelumnya para guru di kecamatan Pulo Aceh, kabupaten Aceh Besar, masuk katagori pulau terluar di Provinsi Aceh mengancam mogok mengajar jika persoalan tunjangan khusus daerah terpencil yang seharusnya mereka terima tidak terselesaikan.

 

"Kami akan mogok mengajar jika permasalahan tunjangan khusus daerah terpencil yang menjadi hak kami tidak selesai dan dibayarkan," kata guru SMA Pulo Aceh, Bismi Aulia, di Banda Aceh, Senin.

 

Pernyataan tersebut dikemukakan Bismi Aulia saat mendatangi Kantor Ombudsman RI Perwakilan Aceh bersama belasan guru dari Kepulauan Pulo Aceh. Dia menyatakan, kedatangan mereka mengadukan persoalan tunjangan khusus daerah terpencil yang sudah setahun enam bulan lebih tidak mereka terima. 

 

Didampingi sejumlah guru dari Kepulauan Pulo Aceh, dia menjelaskan, tunjangan khusus daerah terpencil mereka terima sejak 2011 hingga 2016. Namun, sejak Januari 2017 hingga kini, tunjangan tersebut tidak lagi diterima.

 

"Kami tidak tahu mengapa tidak menerima tunjangan khusus daerah terpencil. Semua orang tahu, Pulo Aceh merupakan pulau terluar di Aceh. Sedangkan SK guru terluar juga masih kami pegang," ujar Bismi.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement