Ahad 22 Jul 2018 23:27 WIB

Mengapa Air Kali Item Berwarna Hitam?

Pemprov DKI melakukan berbagai upaya untuk menjernihkan air.

Rep: Sri Handayani/ Red: Muhammad Hafil
Petugas kebersihan membersihkan sampah di Kali Item yang telah ditutup jaring di dekat Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta, Jumat (20/7).
Foto: Antara/Hafidz Mubarak A
Petugas kebersihan membersihkan sampah di Kali Item yang telah ditutup jaring di dekat Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta, Jumat (20/7).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sejak persiapan Asian Games 2018, nama Kali Item makin santer diperbincangkan. Selain karena warnanya yang pekat, bau busuk yang keluar dari sungai tersebut dikhawatirkan mengganggu para atlet yang tinggal di Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta Pusat, Ahad (22/7).

Pemerintah provinsi Pemprov DKI Jakarta melakukan berbagai upaya untuk menjernihkan air dan mengurangi bau di kali item. Kepala Dinas Lingkungan Hidup isnawa Adji mengatakan beberapa upaya yang telah dilakukan yaitu pemasangan nano bubble, aerator, waring atau jaring, dan penanaman tumbuh-tumbuhan di sekitar Kali Item.

Kepala Bidang Pengawasan dan Penaatan Hukum Dinas Lingkungan Hidup Mundarisin mengatakan saat ini pihaknya masih terus melakukan pemantauan dari upaya penjernihan dan penghilangan bau di Kali Item. Hasil pemantauan pertama, atau sebelum dilakukan pemasangan nano bubble dan aerator, menunjukkan kadar Chemical Oxygen Demand (COD) di Kali Item mencapai dua kali lipat dari standar baku mutu kelas tiga. Standar ini biasa digunakan untuk air di lahan perikanan.

Menurut Mundarisin, hasil pengukuran tersebut tidak terlalu mengkhawatirkan. "Ya biasalah namanya air sungai apalagi posisi di sini ya, ada yang tinggi parameternya," kata dia.

Menurut Mundarisin, air di Kali Item sudah memenuhi standar baku mutu kelas empat. Artinya air tersebut dapat digunakan untuk pertanian. Baku mutu kelas satu digunakan untuk air minum sementara standar baku mutu kelas dua digunakan untuk air baku.

Mundarisin menambahkan kepekatan warna air di Kali Item merupakan hasil bayangan dari lumpur yang ada di dasar sungai tersebut. Lumpur ini terbawa dari area hulu sungai, terutama Kali Baru Timur dan Kali Sentiong. Endapan lumpur di dasar sungai itu disebut banyak mengandung humus, sehingga lebih subur.

Baik Isnawa maupun Mundarisin mengatakan, pada dasarnya air di Kali Item tidak berwarna hitam pekat, namun kecoklatan. "Kalau diambil pakai ember jernih airnya. Tapi ya bukan jernih kaya air mineral," ujar Mundarisin.

Mundarisin mengatakan hasil pemantauan tahap kedua baru akan dapat dilaporkan pekan depan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement