Rabu 18 Jul 2018 01:04 WIB

UBL Jadi Inisiator Program KKN "Citarum Harum"

UBL menjadi kooordinator dari 29 PTS yang bergabung di program ini

Aktivis lingkungan menunjukkan sampel air sungai Citarum di Majalaya Jawa Barat.
Foto: Darren Whiteside/Reuters
Aktivis lingkungan menunjukkan sampel air sungai Citarum di Majalaya Jawa Barat.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sebanyak 541 mahasiswa Universitas Budi Luhur (UBL) akan menjalani program Kerja Kuliah Nyata (KKN). Para mahasiswa diterjunkan ke berbagai wilayah di DKI Jakarta serta program revitalisasi Sungai Citarum.

Selain sebagai bagian dari pemenuhan mata kuliah, kegiatan ini merupakan bentuk peranan mahasiswa dalam pengabdian masyarakat sebagai bagian dari tridharma perguruan tinggi

Rektor UBL, Didik Sulistyanto, menjelaskan, seluruh mahasiswa akan disebar ke 46 kelurahan yang ada di wilayah DKI Jakarta dan sembilan desa di daerah Jawa. Mereka akan memainkan perannya dalam membantu masyarakat menghadapi berbagai permasalahan yang ada.

"Seperti diketahui, di DKI Jakarta masih banyak permasalahan seperti tata kota, air bersih, limbah dan sebagainya. Mahasiswa bisa mengambil perananya dalam ikut membantu masyarakat," ujar Didik Sulistyanto saat melepas keseluruhan mahasiswa KKN, Selasa (18/7)..

UBL juga menerjunkan 60 mahasiswa KKN di program "Citarum Harum" bersama mahasiswa dari 29 perguruan tinggi swasta lainnya di Jakarta. Di program tematik ini UBL sebagai inisiator juga ditunjuk menjadi koordinator bagi 29 PTS lainnya yang tergabung dalam "Citarum Harum".

Didik mengatakan, program "Citarum Harum" menjadi penting karena sebagai bagian dari upaya mendukung program pemerintah dalam revitalisasi Sungai Citarum.

Presiden Joko Widodo sebelumnya telah menetapkan revitalisasi Sungai Citarum sebagai salah satu program utama. Bahkan ia menargetkan tenggat waktu tujuh tahun untuk menjadikan Citarum dari sungai tercemar menjadi sungai terbersih.

"Programnya selain pengelolaan sampah, juga di bidang kesehatan, pendidikan, pariwisata, ekonomi kreatif, dan teknologi informasi," ujar Didik.

Program KKN mahasiswa berlangsung selama 1,5 bulan. Dimana selama 15 hari mahasiswa akan mematangkan persiapan dan satu bulan penuh terjun ke lapangan.

"Para mahasiswa akan terjun di sektor 19 di daerah Karawang. Selama kegiatan para mahasiswa juga akan di-cover dengan BPJS Ketenagakerjaan," kata Didik.

Ketua Yayasan Budi Luhur Cakti, Kasih Hanggoro MBA menambahkan, program KKN masih diperlukan untuk menggembleng mahasiswa di lapangan. Di program ini mahasiswa akan bertemu langsung dengan warga dan menemukan permasalahan secara konkret di lapangan.

"Negara butuh KKN, itu jangan sampai hilang dan kita mulai lagi," terang Hanggoro.

Koordinator Kopertis Wilayah III Jakarta Illah Sailah mengapresiasi kegiatan KKN yang dilakukan kampus Budi Luhur. Terlebih dengan inisiatif program "Citarum Harum" yang dicetuskan, sehingga pihaknya langsung menunjuk UBL sebagai koordinator bagi 29 PTS lainnya di program ini.

"Tidak hanya satu bulan selesai, tapi harus terus di-follow up sehingga program dari KKN ini benar-benar bisa dirasakan masyarakat. Buang sampah misalnya, sehingga edukasi bisa terus berkelanjutan," ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement