Kamis 05 Jul 2018 23:28 WIB

Farmasi UGM Jajaki Kerja Sama Pengembangan Jamu

Kerja sama terkait pengembangan formula saintifik jamu ke arah fitofarmaka.

Rep: Wahyu Suryana/ Red: Yudha Manggala P Putra
Jamu gendong (ilustrasi)
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Jamu gendong (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID,  SLEMAN -- Fakultas Farmasi Universitas Gadjah Mada (UGM) melakukan penjajakan kerja sama dengan Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Tanaman Obat dan Obat Tradisional (BBPPTOOT). Kerja sama dilakukan dalam pengembangan formula saintifik jamu ke arah fitofarmaka.

Kerja sama dilakukan usai kunjungan Tim Peneliti Fakultas Farmasi UGM ke BPPTOOT di Kecamatan Tawangmangu, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah, Kamis (28/6) lalu. Tim Direktorat Pengembangan Usaha dan Inkubasi (PUI) UGM turut mendampingi kunjungan.

Tim UGM yang dipimpin Dekan Fakultas Farmasi, Agung Endro Nugroho, dan disambut langsung Kepala BBPPTOOT, Akhmad Saikhu. Keprihatinan atas keberadaan produk herbal yang masih mendapat stigma kurang baik dan dikesampingkan masyarakat.

"Dengan kerja sama ini diharapkan nantinya jamu akan semakin diterima di masyarakat," kata Agung.

Selain itu, produk-produk jamu diharapkan mampu menjadi tuan rumah di negeri sendiri. Bahkan, ia membayangkan, produk-produk herbal seperti jamu mampu menjadikan Indonesia dikenal dunia internasional.

Salah satu fokus kerja sama rencananya pengembangan secara bertahap dan berkelanjutan beberapa formula scientific jamu ke arah fitofarmaka. Ada pula sosialisasi jamu lewat festival jamu nusantara dan seminar internasional.

Serta, lanjut Agung, penyusunan dokumentasi di balik layar terkait produk herbal atau jamu yang dibuat. Agung menambahkan, dalam waktu dekat akan dirancang perjanjian kerja sama Farmasi UGM dan BBPPTOOT. "Agar kolaborasi ini dapat segera dilaksanakan," ujar Agung.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement