Selasa 03 Jul 2018 01:49 WIB

IPB Perkuat Kerjasama dengan Universitas Swiss

Institut Pertanian Bogor (IPB) memperkuat kerjasama dengan universitas di Swiss.

Rep: Fauziah Mursid/ Red: Bayu Hermawan
 Institut Pertanian Bogor (IPB) memperkuat kerjasama dengan universitas di Swiss.
Foto: istimewa
Institut Pertanian Bogor (IPB) memperkuat kerjasama dengan universitas di Swiss.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Institut Pertanian Bogor (IPB) memperkuat kerjasama dengan universitas di Swiss. Itu sebagai bagian rangkaian kunjungan IPB ke mitra strategis di Eropa, dimana Rektor IPB, Arif Satria, berkesempatan berkunjung ke University of Zurich (UZH) yang saat ini menempati ranking ke 78 di QS Ranking Dunia.

Pada kesempatan itu juga, Rektor IPB sekaligus menandatangani perpanjangan naskah kesepahaman kerjasama dengan Prorektor UZH Prof Dr. Michael Schaepman untuk periode 2018-2022. Penandatanganan pada Senin (2/7) ini disaksikan oleh Duta Besar RI untuk Konfederasi Swiss Dr. Muliaman Hadad.

"Salah satu kerjasama yang  IPB dan UZH yang cukup signifikan diantaranya adalah deklarasi ilmiah jenis baru kera besar “The Tapanuli Orangutan” (Pongo tapanuliensis) di Batang Toru (Sumatera) yang terbit tahun 2017 di Jurnal “Current Biology 27(22): 3487-3498” dengan judul “Morphometric, Behavioral, and Genomic Evidence for a New Orangutan Species," ujar Rektor IPB Arif Satria dalam keterangan tertulis yang diterima Republika, Senin (2/7).

Ia juga mengungkap tiga peneliti IPB juga terlibat aktif dalam penelitian dan penulisan naskah tersebut, yaitu Dr Dyah Perwitasari-Farajallah, Dr. Puji Rianti dan Dr Joko Pamungkas. Hasil penelitian ini kata Arif, menurut Prorektor UZH juga ternyata mendapat respon dan perhatian yang sangat besar dari masyarakat Swiss.

Ia pun berharap kerjasama riset tersebut perlu terus dilakukan pada berbagai bidang lainnya dengan memanfaatkan keunggulan biodiversitas khas Indonesia serta bekerjasama dengan mitra bereputasi.

"Dalam hal ini, kerjasama dengan University of Zurich perlu terus diperkuat," ungkap Arif.

Selain topik kerjasama tersebut juga lanjut dia, IPB juga mengusulkan perluasan fokus kerjasama riset Orangutan. Salah satu yang sangat mendesak adalah riset terkait pengelolaan habitat berbasis sains bagi Orangutan di Sumatera dan Kalimantan, dimana keterlibatan mahasiswa dari IPB dan UZH sangat diharapkan.

Sementara itu Dubes RI Muliaman Hadad juga menyampaikan pentingnya perluasan kerjasama ke bidang lain, khususnya dalam pengembangan inkubator untuk usaha kecil dan menengah (UKM), mengingat Swiss termasuk yang sukses dalam pengembangan UKM.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement