Senin 02 Jul 2018 06:49 WIB

Lawan Jepang, Belgia Berbekal 22 Laga tak Terkalahkan

Belgia adalah tim dengan perolehan gol terbanyak selama fase grup Piala Dunia 2018.

Rep: Ronggo Astungkoro/ Red: Ratna Puspita
Pesepak bola Polandia Rafal Kurzawa berusaha mengontrol bola dibayangi dua pemain Jepang Hiroki Sakai dan Gotoku Sakai pada pertandingan grup H Piala Dunia 2018 di Volgograd Arena, Kamis  (28/6).
Foto: AP/Themba Hadebe
Pesepak bola Polandia Rafal Kurzawa berusaha mengontrol bola dibayangi dua pemain Jepang Hiroki Sakai dan Gotoku Sakai pada pertandingan grup H Piala Dunia 2018 di Volgograd Arena, Kamis (28/6).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tim dengan perolehan gol terbanyak selama fase grup Piala Dunia 2018, Belgia, akan bertemu satu-satunya wakil dari Asia, Jepang, pada babak 16 besar, Selasa (2/7) dini hari. Belgia memiliki bekal 22 pertandingan tak terkalahkan untuk menghadapi Jepang nantinya.

The Red Devils mencetak sembilan gol dalam fase grup, terbanyak dari seluruh tim yang bermain di Piala Dunia 2018. Generasi emas Belgia ini pun kini membidik laga perempat final ketiga mereka selama mengikuti kompetisi tertinggi di dunia.

Mereka mencapai perempat final pada Piala Dunia Brasil 1986 dan Piala Dunia 2014. Argentina menjadi penjegal langkah mereka kala itu dengan gol semata wayang Gonzalo Higuain. Kini, Eden Hazard dan kawan-kawan belum terkalahkan dalam 22 pertandingan, rekor terbanyak mereka. 

Berbeda dengan Belgia yang meraih poin penuh selama fase grup, Jepang lolos berkat poin fair play yang lebih baik ketimbang Senegal. Cara lolos Negeri Sakura itu merupakan yang pertama kali terjadi selama Piala Dunia digelar.

Jepang memiliki empat pemain yang pernah merasakan pertandingan di fase gugur, yakni Eiji Kawashima, Makoto Hasebe, Yuto Nagatomo, dan Shinji Okazaki. Bersama rekan-rekan setim lainnya, mereka akan mencoba menebus kekalahan di fase gugur pada Piala Dunia 2010, pertandingan di fase gugur terakhir mereka.

Pelatih Belgia, Roberto Martinez, mengaku tak mengharapkan adanya kejutan yang dilakukan oleh Jepang saat menemui timnya di Rostov Arena nanti. Sebelumnya, Martinez telah bertemu dengan Jepang pada November lalu dengan kemenangan 1-0 untuk anak asuhnya. Saat itu, Jepang masih dilatih oleh Vahid Halilhodzic, pelatih sebelum Akira Nishino.

"Kami memainkan permainan yang menghibur di Bruges belum lama ini. Sudah ada perubahan pelatih, tapi yak ada perubahan nyata di dalam skuad. Mereka terorganisasi dengan baik, dinamis," ujar Martinez dikutip dari Four Four Two, Ahad (1/7).

Mantan pelatih klub Liga Premier Inggris itu juga mengatakan, tak akan ada kejutan besar saat bertemu dengan Jepang. Secara teknis, kata dia, sepak bola Jepang sangat kuat. 

Belgia pun, ia sebut mengharapkan dapat bertarung dengan tim yang kompetitif dini hari nanti. Untuk meraih kesuksesan di Piala Dunia, ujar dia, bukan soal mendapatkan lawan mudah yang diharapkan semua orang. Pun demikian dengan jalan yang akan dilalui.

“Saya tak berpikir, untuk sukses di Piala dunia adalah mencoba berharap mendapatkan jalur yang mudah. Kami melihat itu di Euro dua tahun lalu," sambung pelatih berkepala pelontos itu.

Ketika bertemu di pertandingan persahabatan November lalu, Lukaku menjadi penentu kemenangan untuk Belgia. Pemain bertahan Jepang yang bermain untuk klub Southampton, Maya Yoshida, tahu bagaimana rasanya melawan penyerang bongsor berusia 25 tahun itu.

“Saya tahu, Lukaku adalah pemain yang fantastis dan saya tak bisa menghentikannya sendirian. Kami harus berjuang, bertahan, dan menyerang sebagai satu kesatuan tim,” kata Yoshida.

Ia menyebutkan, Jepang belum pernah mencapai perempat final selama mengikuti Piala Dunia. Karena itu, Yoshida dan rekan merasa pertandingan melawan Belgia merupakan tantangan yang baru untuk mereka lewati.

"Ini merupakan tantangan baru untuk kami lalui dan kami berharap dapat membuat sejarah baru untuk sepak bola Jepang," tutur Yoshida.

Di sisi Belgia, Romelu Lukaku, Thomas Vermaelen, dan Vincent Kompany dinyatakan siap untuk bermain. Belgia pun diperkirakan akan menurunkan kekuatan penuh mereka setelah mengistirahatkan beberapa pilar utama mereka pada pertandingan melawan Inggris.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement