Kamis 28 Jun 2018 23:15 WIB

Mahasiswa UNS Usulkan Kompres Demam Berbahan Alam

Bahan yang digunakan untuk kompres demam kombinasi dari kulit pisang-cangkang udang.

Olahan udang/ilustrasi
Foto: thefatlossauthority.com
Olahan udang/ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, SOLO -- Mahasiswa Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta mengusulkan inovasi kompres demam berbahan alami. Bahan yang digunakan kombinasi kulit pisang dan cangkang udang.

"Saat ini inovasi yang kami usulkan berhasil mendapatkan dana hibah penelitian Program Kreativitas Mahasiswa bidang Karsa Cipta (PKM-KC) Ristekdikti," kata salah satu mahasiswa Alfiyatul Fithri di Solo, Kamis (28/6).

Dalam tim tersebut, ia tidak sendiri. Ada dua anggota lain yaitu Wahyu Puji Pamungkas dan Yayan Dwi Sutarni. "Inovasi ini berupa konsep Refical yaitu 'Reusable Fever Compress from Banana Peels and Shrimp Shells'.

Metode pembuatan Refical diawali dengan pembuatan hidrogel dari kulit pisang menggunakan teknik polimerisasi dilanjutkan pelapisan kain dengan kitosan dari cangkang udang," jelasnya.

Ia mengemukakan berdasarkan hasil penelitian serta pengujian menggunakan spektrofotometer FTIR, uji penurunan suhu, dan uji antibakteri, Refical menjadi solusi efektif pertolongan pertama penurun demam karena selain dapat menurunkan demam, Refical memiliki kelebihan seperti sifat "reusable" yang dilengkapi antibakteri serta bersifat ekonomis.

"Selain itu, produk Refical yang berhasil dibuat telah kami konsultasikan dengan salah satu dokter di Balai Kesehatan Islam Ujungpangkah Gresik, dimana respon yang diberikan sangat baik dan diharapkan Refical dapat diproduksi secara massal," lanjutnya.

Menurut dia, tujuan utama Refical diciptakan adalah sebagai pertolongan pertama penurunan suhu demam sehingga pemberian antipiretik berlebih dapat dikurangi.

"Pembuatan Refical secara tidak langsung dapat mengurangi tiga permasalahan sekaligus, yaitu mengurangi angka kematian anak akibat demam, mengurangi jumlah limbah kulit pisang, dan cangkang udang," ujarnya.

Sementara itu, sebutnya kebanyakan kesalahan penanganan orang tua terhadap penderita demam adalah pemberian antipiretik berlebih yang dapat menyebabkan hepatotoksisitas, nefrotoksisitas, dan mengganggu respon antibodi terhadap virus.

"Dalam hal ini, kombinasi penggunaan kompres dan antipiretik lebih efektif. Pemberian kompres membantu penurunan demam dengan menaikkan gradien antara suhu tubuh dengan lingkungan agar penggunaan antipiretik tidak melebihi dosis," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement