Rabu 27 Jun 2018 18:04 WIB

Islandia Tinggalkan Rusia dengan Kepala Tegak

Islandia hanya perlu lebih sering bertemu dengan tim-tim besar dan berpengalaman.

Rep: Febrian Fachri/ Red: Didi Purwadi
Pelatih Islandia, Heimir Hallgrimsson (tengah), menghibur para pemainnya seusai tersingkir dari Piala Dunia 2018.
Foto: AP Photo/Natacha Pisarenko
Pelatih Islandia, Heimir Hallgrimsson (tengah), menghibur para pemainnya seusai tersingkir dari Piala Dunia 2018.

REPUBLIKA.CO.ID, ROSTOV -- Pelatih Islandia, Heimir Hallgrímsson, tidak kecewa timnya tersingkir dari Piala Dunia 2018 Rusia. Heimir menyebut Islandia meninggalkan Rusia dengan kepala tegak di mana tim debutan Piala Dunia itu berhasil memetik satu angka dari grup yang berisikan tim-tim yang telah berpengalaman panjang di pentas Piala Dunia.

"Saya bangga dengan karakter yang kami perlihatkan. Kami bangga dan layak berada di sini (Piala Dunia)," kata Heimir, dikutip dari ESPN, Rabu (27/6).

Islandia kalah 2-1 dari Kroasia di laga terakhir Grup D yang dimainkan di Rostov Arena pada Rabu dinihari WIB. Hasil itu membuat posisi Our Boys turun ke peringkat empat klasemen grup D dengan nilai satu poin.

Pelatih 51 tahun itu menyebut kekurangan Islandia dari tim-tim lainnya hanyalah pengalaman. Menurut dia, Islandia hanya perlu untuk lebih sering bertemu dengan tim-tim besar dan berpengalaman agar karakteristik tim yang dijuluki kuda hitam di Piala Eropa 2016 itu semakin kuat.

Hallgrímsson kemudian menanggapi tentang rencananya usai membawa Islandia main di Piala Dunia. Pelatih yang membawa Islandia tampil memukau di Euro 2016 itu mengatakan belum ada kepikiran untuk berhenti atau melanjutkan tugasnya melatih Islandia.

Hallgrímsson mengatakan dirinya hanya ingin segera istirahat dan berkumpul bersama keluarga sembari menyaksikan lanjutan Piala Dunia 2018 lewat televisi. Hallgrímsson mengatakan akan menyerahkan sepenuhnya tentang kelanjutan kerja sama kepada federasi sepak bola Islandia.

Ia yakin FA Islandia sudah punya pertimbangan apakah akan melanjutkan kontraknya atau tidak. "Saya ingin bersama keluarga lebih dulu. Apa yang akan terjadi di depan nanti diputuskan," ujar Hallgrímsson.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement