Selasa 26 Jun 2018 15:46 WIB

Mahasiswa Harus Didorong Terbiasa Menulis Karya Tulis

Mahasiswa harus didorong terbiasa menulis sejak semester awal

Rep: Gumanti Awaliyah/ Red: Esthi Maharani
Mahasiswa dan mahasiswi di universitas, ilustrasi
Foto: Fox
Mahasiswa dan mahasiswi di universitas, ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi mengakui, selama ini kemampuan menulis mahasiswa di perguruan tinggi Indonesia masih minim. Karena itu, kementerian menginstruksikan agar rektor bisa mendorong mahasiswanya untuk terbiasa menulis sejak semester awal proses perkuliahan.

"Kesalahan di perguruan tinggi kita itu kurang dibiasakan menulis, mahasiswanya hanya menulis karya tulis ilmiah pas skripsi saja," kata Direktur Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan Kemenristekdikti Prof Intan Ahmad kepada Republika di Jakarta, Selasa (26/6).

(Baca: Kampus Mesti Fokus Kembangkan Skill Mahasiswa)

Intan mengatakan, jika berkaca pada negara maju seperti halnya Amerika, kemampuan menulis mahasiswanya sangat jauh berbeda. Sebab di Amerika, setiap semesternya ada tugas membuat karya tulis. Karena itu, jika Indonesia ingin menjadi negara maju, mahasiswanya juga mesti terbiasa menulis.

Intan menegaskan, kegiatan menulis menjadi sesuatu yang penting dalam kehidupan umat manusia. Hampir semua kegiatan administrasi di lembaga pemerintah maupun swasta memerlukan aktivitas menulis sebagai salah satu bentuk komunikasi antar personal.

"Menulis itu bisa menjadi pekerjaan yang mudah. Jika menulis sudah menjadi kebiasaan dalam aktivitas rutin sehari-hari dan budaya itu juga yang mesti diterapkan di setiap kampus kita," jelas dia.

Lebih jauh, dia mengatakan, kemampuan menulis juga bisa mendongkrak jumlah publikasi Indonesia. Terlebih saat ini, jumlah publikasi Indonesia sudah menempati posisi dua se-ASEAN dengan jumlah publikasi 12.233.

Merujuk pada data dari Subdit Fasilitasi Publikasi Ilmiah Kemenristekdikti tahun 2018, per tanggal 22 Juni 2018 Publikasi Internasional Asean Scopus terbanyak masih diraih oleh Malaysia dengan jumlah publikasi sebanyak 12.492. Lalu pada posisi kedua, ditempati oleh Indonesia dengan jumlah publikasi sebanyak 12.233.

Adapun posisi ketiga, ditempati oleh Singapore dengan jumlah publikasi sebanyak 9.543. Kemudian posisi keempat diduduki oleh Thailand dengan jumlah publikasi sebanyak 7.131. Posisi kelima ditempati oleh Vietnam dengan jumlah publikasi sebanyak 3.860, dan posisi keenam ditempati oleh Filipina dengan jumlah publikasi sebanyak 1.507.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement