REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW -- Meski Belgia berhasil menang 3-0 atas Panama namun penampilan Eden Hazard cs dinilai mengecewakan. Generasi emas yang selama ini kerap didengungkan di Timnas Belgia tidak terlihat.
"Mungkin kita semestinya berhenti berbicara mengenai 'generasi emas'. Tidak ada emas yang terlihat saat melawan Panama," tulis Hugo Camps di Het Laatste Nieuws, salah satu dari banyak komentator yang tidak terpukau dengan penampilan Belgia.
Melawan tim debutan Panama, Belgia hanya bermain imbang tanpa gol di babak pertama. Belgia meninggalkan banyak lubang yang akan bisa dieksploitasi oleh lawan-lawan Belgia selanjutnya, Inggris dan Tunisia.
Di sektor serangan, Belgia memiliki Eden Hazard dan Kevin De Bruyne, yang membela Chelsea dan Manchester City. Dikombinasi dengan penyerang Manchester United Romelu Lukaku.
(baca juga: Pelatih Polandia Kesulitan Jelaskan Kekalahan Timnya)
Namun di pertandingan kemarin Belgia dinilai terlalu banyak melakukan operan yang sia-sia. Khususnya dari De Bruyne yang kesulitan untuk mengulangi bentuk penampilannya di klub untuk negaranya.
Sebaliknya, saat Panama menemukan ruang di lini belakang, memaksa kiper Chelsea Thibaut Courtois untuk memperlihatkan kelasnya dengan menggagalkan peluang Michael Murillo.
Pelatih Belgia Roberto Martinez sampai harus mengubah formasi tiga bek yang ia percayai saat menjalani kualifikasi tanpa terkalahkan. Martinez menurunkan empat bek sampai akhir laga.
Di mana pilar-pilar pertahanan Vincent Kompany dan Thomas Vermaelen cedera, ia berharap dapat menurunkan empat pemain bertahan pada pertandingan-pertandingan selanjutnya di Rusia.
Mantan penyerang Belgia, Marc Degryse percaya bahwa para penggawa Martinez akan memperbaiki penampilan. Selanjutnya Belgia akan menghadapi Tunisia pada Sabtu mendatang.
"Melawan Tunisia, saya berharap kami akan melakukan lebih ketika kami memiliki bola, saat mengoper, mengambil pilihan-pilihan yang tepat, bermain di tempo yang lebih tinggi," kata Degryse.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
