Selasa 19 Jun 2018 08:58 WIB

Pemain Termuda di Piala Dunia 2018 Ini Simpan Asa Besar

Arzani tak begitu terpengaruh meski ekspektasi besar telah tertumpuk di pundaknya.

Para pemain termuda di Piala Dunia 2018
Foto: republika
Para pemain termuda di Piala Dunia 2018

REPUBLIKA.CO.ID, KAZAN -- Pemain termuda di Piala Dunia 2018, Daniel Arzani, tumbuh dari bermain sepak bola di jalanan Iran. Namun saat beranjak dewasa, ia tak membela timnas Iran, melainkan mengenakan kostum kuning Australia.

Arzani pun menyanyikan lagu kebangsaan Australia sebelum pertandingan pembuka Piala Dunia 2018, saat skuat Socceroos melawan Prancis. Mimpi pemain muda berusia 19 tahun untuk tampil di Piala Dunia terwujud di Kazan Arena. Tetapi harapannya untuk debut kemenangan gagal karena Australia kalah 1-2 dari Prancis.

"Saya pikir momen terbesar bagi saya sebenarnya di awal pertandingan ketika saya melihat di sekeliling stadion, melihat semua penggemar Australia mengenakan kaos kuning di mana-mana dan kami juga menyanyikan lagu kebangsaan. Hati saya benar-benar terpompa," kata pemain klub Melbourne City itu, Senin (18/6). "Anda menyadari betapa beratnya situasi. Anda di sini mewakili seluruh negara di panggung terbesar."

Arzani baru saja memainkan sepak bola level senior untuk klub A-League, Melbourne City hingga Januari lalu. Tetapi ia yakin siap memulai yang lebih baik dalam dua pertandingan terakhir Socceroos di Grup C, melawan Denmark di Samara pada Kamis (21/6) dan Peru pekan depan.

Dibesarkan di Khorramabad di Iran Barat, Arzani mewakili Australia di tingkat junior dan perjalanan sepak bola Arzani menjadi sangat berbeda. Ia menyaksikan Iran mengalahkan Maroko 1-0 untuk mengklaim kemenangan pertama di Piala Dunia dalam 20 tahun terakhir. Ia pun merasa senang untuk Iran.

"Saya tidak menonton semua pertandingan karena kami mengadakan pertemuan di tengah-tengahnya tetapi saya melihat gol bunuh diri Maroko," kata Arzani. "Saya mengikuti beberapa pemain di Instagram dan saya melihat setelah pertandingan mereka sangat gembira. Saya juga benar-benar bahagia untuk mereka. Ini akan menjadi momen besar bagi mereka dan juga negaranya."

Arzani pertama-tama mengasah bakatnya dalam pertandingan yang biasa-biasa saja bersama anak-anak tetangga lainnya. Ia kemudian menjadi terkenal karena kemampuan dribbling dan permainan sepak bola jalanan sekaligus memberinya kesempatan membuktikan kesombongan dirinya di lapangan Australia.

"Tumbuh bermain di jalanan, Anda harus memiliki itu (kesombongan), atau jika tidak Anda akan dimakan hidup-hidup oleh anak-anak lainnya," kata Arzani. "Anda harus percaya pada diri sendiri dan bahkan ketika Anda membuat kesalahan, Anda harus berdiri di sana."

Arzani membuat debut internasionalnya melawan Republik Ceska awal bulan ini dan mencetak gol pertamanya melawan Hongaria sepekan kemudian. Ia telah menarik perhatian klub-klub Eropa dan mengisyaratkan bakal pindah ke Belanda. Mantan pelatih Melbourne City John van't Schip kini menangani klub Eredivisie, PEC Zwolle. Bisa jadi dalam waktu dekat ini ia akan membela Zwolle.

Arzani tak begitu terpengaruh meski ekspektasi besar telah tertumpuk di pundaknya. "Saya pikir harapan seseorang terhadap saya tidak akan setinggi milik saya atau orang tua saya," katanya. "Saya pikir itu membantu mengatasi tekanan karena tekanan terbesar yang saya dapatkan adalah apa yang saya targetkan sendiri."

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement