Jumat 25 May 2018 02:23 WIB

Queiroz Kecewa dengan Tawaran Perpanjangan Kontrak Iran

Queiroz telah mempertimbangkan untuk pensiun setelah Piala Dunia.

Pelatih timnas Iran, Carlos Queiroz (tengah) merayakan kemenangan 2-0 timnya atas Uzbekistan pada babak kualifikasi Piala Dunia 2018 di Teheran, Senin (12/6). Iran lolos ke putaran final Piala Dunia 2018.
Foto: EPA/Abedin Taherkenareh
Pelatih timnas Iran, Carlos Queiroz (tengah) merayakan kemenangan 2-0 timnya atas Uzbekistan pada babak kualifikasi Piala Dunia 2018 di Teheran, Senin (12/6). Iran lolos ke putaran final Piala Dunia 2018.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pelatih Iran, Carlos Queiroz memberi sinyal tak akan  melanjutkan menangani 'Team Melli' usai Piala Dunia di Rusia. Persoalan kontrak diduga menjadi alasannya. 

"Ini sudah hampir satu tahun sejak kami lolos ke Piala Dunia dan memang benar bahwa mereka menawari sata (kontrak) untuk enam bulan menuju Piala Asia di (Uni) Emirat (Arab), namun hal itu tidak menemui ekspektasi-ekspektasi saya," kata Queiroz melalui telpon dari pemusatan latihan timnya di Turki, seperti dilaporkan Reuters, Jumat (25/5).

Queiroz telah ditawari perpanjangan kontrak oleh Federasi Sepak Bola Iran sampai putaran final Piala Asia pada Januari di Uni Emirat Arab. Namun pria 65 tahun itu telah memutuskan untuk mengakhiri pekerjaannya selama tujuh tahun di Iran.

"Setelah tahun-tahun itu, bagi federasi Iran untuk hanya memperpanjang kontrak selama enam bulan merupakan keputusan yang tidak memperlihatkan apresiasi atau pengakuan terhadap apa yang telah saya lakukan. Itu adalah tawaran yang tidak dapat diterima dari sudut pandang saya."

"Negosiasi-negosiasi telah tertutup, mereka berada di belakang saya."

"Sebelum kami pergi ke Istanbul, federasi semestinya meninjau ulang posisi dan mereka tidak kembali ke saya, maka mulai sekarang inilah saatnya untuk bergerak ke depan."

photo
Infografis Piala Dunia

Rekor kualifikasi

Queiroz telah mempertimbangkan untuk pensiun setelah Piala Dunia untuk menghabiskan lebih banyak waktu dengan keluarganya, namun ia sekarang ingin menjadi pelatih pertama yang mengamankan lolos ke putaran final Piala Dunia dalam lima kesempatan.

Carlos Alberto Pereira asal Brazil dan pelatih asal Serbia Bora Milutinovic telah melatih sebanyak lima kali di Piala Dunia, di mana keduanya mengarsiteki tim-tim yang lolos sebagai tuan rumah atau masuk sebagai pengganti pelatih yang telah meloloskan negaranya di kualifikasi.

Bagaimanapun, Queiroz meloloskan Afrika Selatan ke Piala Dunia pada 2002, namun ia mengundurkan diri dari posisinya sebelum putaran final di Jepang dan Korea.

Ia kemudian memimpin Portugal ke turnamen 2010 di Afrika Selatan sebelum menjadi pelatih pertama yang sukses mengamankan tampil dua kali beruntun di Piala Dunia bersama Iran, dan ia tetap ingin memimpin negara lain menuju putaran final di Qatar pada 2022.

"Setelah semua tahun-tahun di Iran terdapat kemungkinan bahwa saya akan pensiun setelah Piala Dunia," tutur Queiroz.

"Namun, sementara itu, ketidakpuasan karena gagal lolos ke Piala Dunia untuk kelima kalinya mulai tumbuh."

"Hal itu mulai berteriak lebih keras dan saya mulai semakin memikirkan tentang peluang sejarah yang unik, untuk menjadi satu-satunya pelatih di sejarah sepak bola untuk lima kali lolos ke Piala Dunia, kemarahan dan hasrat saya mulai tumbuh dan ini sekarang menjadi tujuan utama dan ekspektasi saya."

"Saya memiliki dua tawaran, satu dari Afrika dan satu dari Asia dengan peluang untuk lolos ke Piala Dunia di Qatar pada 2022, dan jika itu tidak terwujud maka saya dapat melihat pada satu atau dua opsi yang saya miliki di Inggris setelah Piala Dunia.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement