Selasa 08 May 2018 22:17 WIB

TECSID dan UMM 2018 Gelar Taiwan Educational Showcase

Mahasiswa ditawarkan beasiswa di enam universitas ternama di Taiwan.

Rep: Wilda Fizriyani/ Red: Agus Yulianto
Universitas Muhammadiyah Malang.
Foto: Republika/Nico Kurniajati
Universitas Muhammadiyah Malang.

REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- The Indonesia Taiwan Education Center in Surabaya (TECSID) bekerjasama dengan Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) menyelenggarakan acara bertajuk beasiswa Taiwan. Melalui tema '2018 Taiwan Educational Showcase' yang berlokasi di Aula BAU UMM, mahasiswa ditawarkan beasiswa di enam universitas ternama di Taiwan.

 

Asisten Rektor Bidang Kerja Sama UMM Soeparto menyampaikan, digelarnya acara ini menjadi salah satu bentuk dukungan UMM untuk meningkatkan minat mahasiswa baik internal UMM maupun eksternal. Mereka diharapkan terdorong untuk menempuh studi lanjutan dengan iklim internasional, khususnya di Taiwan.

 

"Semoga ini menjadi pemantik semangat mahasiswa untuk merasakan iklim internasional dan belajar di luar negeri serta jalan untuk memperkuat kerja sama UMM dengan The Indonesia Taiwan Education Center in Surabaya," ujarnya melalui keterangan resmi yang diterima Republika.co.id, Selasa (8/5).

 

Adapun universitas yang menawarkan beasiswa dalam program ini, seperti Asia University dan China Medical University. Kemudian adapula Fujen Catholic University, National Formosa University, National Sun Yat-sen University, dan Vanung University. 

 

Keenam universitas tersebut memberikan tawaran beasiswa studi di Taiwan dalam Bahasa Mandarin dan Bahasa Inggris untuk S1/S2/S3 dan program internasional lainnya. Selain itu Taipe Economy and Trade Office (TETO) Surabaya juga memberikan penjelasan tentang visa di Taiwan.

 

Berlangsung meriah, acara tersebut berhasil menarik antusias mahasiswa untuk hadir. Salah satunya mahasiswa yang sedang menempuh Magister Kebijakan Pengembangan Pendidikan (MKPP) di sebuah universitas swasta,Lissari Albar. 

 

Lissari mengaku, tertarik dengan pendidikan di Taiwan karena pendidikan dan teknologinya yang maju. "Saya tertarik ke Taiwan karena Taiwan itu kan sudah menjadi negara maju, terus pendidikannya sudah bagus, teknologinya sudah bagus juga. Itu yang membuat saya tertarik kenapa saya mau ke Taiwan," ujarnya.

 

Hal berbeda diungkapkan mahasiswa jurusan Ilmu Teknologi Pangan (ITP) UMM, Pambudiono. Menurut dia, besarnya peluang untuk menempuh studi di Taiwan dibandingkan di Eropa, membuatnya tertarik untuk belajar di negara yang menggunakan bahasa Mandarin ini.

 

Sementara mahasiswa jurusan Hubungan Internasional Nava Almaulidiah, menganggap, Taiwan sebagai negara yang pendidikannya cukup bagus. Ia pun ingin kembali dan melanjutkan S2 dengan mengambil konsentrasi Chinese Language. Dia tak mempermasalahkan perbedaan budaya dan bahasa yang acap menjadi kendala banyak orang dalam mengemban pendidikan di negeri tersebut.

 

"Shock culture pasti ada, tapi kalau kita sudah menyiapkan mental untuk langsung ke lapangan, dan langsung berkecimpung di sana, Insya Allah bisa," tutur gadis berdarah Malang itu.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement