Kamis 03 May 2018 06:00 WIB

Tiga SMP di Tangsel Terapkan Sekolah Menyenangkan

Para murid menjadi lebih senang berada di sekolah

Pendiri Gerakan Sekolah Menyenangkan (GSM), Muhammad Nur Rizal, saat berdiskusi dengan para siswa SMP N 7 Tangerang Selatan, Rabu (2/5). SMP N 7 Tangsel merupakan salah satu sekolah model GSM yang menerapkan sekolah menyenangkan.
Foto: Republika/Fernan Rahadi
Pendiri Gerakan Sekolah Menyenangkan (GSM), Muhammad Nur Rizal, saat berdiskusi dengan para siswa SMP N 7 Tangerang Selatan, Rabu (2/5). SMP N 7 Tangsel merupakan salah satu sekolah model GSM yang menerapkan sekolah menyenangkan.

REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG -- Tiga SMP di Kota Tangerang Selatan, Banten, menerapkan sekolah menyenangkan yang terinspirasi dari Gerakan Sekolah Menyenangkan (GSM). Ketiganya adalah SMP N 7 Tangsel, SMP N 20 Tangsel, dan MTs N 5 Pagedangan Kabupaten Tangerang. 

Seperti terlihat di SMP N 7 saat Republika berkesempatan menyambangi sekolah tersebut, Rabu (2/5). Proses kegiatan belajar-mengajar berlangsung kreatif dengan susunan bangku yang tak konvensional, serta dinding kelas yang ramai akan karya siswa-siswi.

Menurut salah seorang guru, Frida, sejak menerapkan metode sekolah menyenangkan para murid menjadi lebih senang berada di sekolah. "Mereka menjadi lebih fresh dan bersemangat. Tanpa dipaksa mereka bisa menjadi pribadi yang penuh inisiatif," katanya di sela-sela menerima kunjungan tim GSM dan CSR Pendidikan Sinar Mas Land kemarin.

Sementara bagi guru seperti dirinya, gerakan ini juga membuatnya menyadari bahwa sikap pesimistis terhadap perubahan merupakan sikap yang salah. Ia menjadi sadar bahwa perubahan terhadap pendidikan di sekolah bisa dimulai dari diri guru terlebih dahulu.

"Banyak perubahan yang harus saya benahi, termasuk dalam diri saya, dalam mindset saya," kata Frida.

Pemandangan serupa juga terlihat saat Republika berkunjung ke SMP N 20 dan MTS N 5 dimana dinding-dinding kelas terlihat penuh karya berwarna-warni. Selain itu, juga terlihat wajah-wajah siswa yang gembira dan penuh antusiasme.

Wakil Kepala Sekolah SMP N 20, Syaiful, menuturkan sejak sekolahnya memperoleh pelatihan dari GSM akhir tahun lalu, ia berinisiatif melakukan survei terhadap siswa. Hasilnya, terdapat peningkatan dalam hal semangat beraktivitas di sekolah.

"Saat survei awal hanya sebanyak 45 persen siswa senang dengan sistem pembelajaran konvensional, namun baru-baru ini setelah menerapkan pembelajaran dengan tipe menyenangkan, 85 persen siswa menjadi senang bersekolah," kata Syaiful.

 

 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement