Ahad 08 Apr 2018 18:24 WIB

7.000 Madrasah Aliyah Siap Gelar UNBK

Selain keamanan terjamin, pengolahan data UNBK lebih cepat.

Rep: Muhyiddin/ Red: Ani Nursalikah
Sejumlah siswa menggunakan komputer jinjing (laptop) saat mengikuti Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) di Madrasah Aliyah (MA) 1 Kota Gorontalo, Gorontalo, Selasa (11/4).
Foto: Antara/Adiwinata Solihin
Sejumlah siswa menggunakan komputer jinjing (laptop) saat mengikuti Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) di Madrasah Aliyah (MA) 1 Kota Gorontalo, Gorontalo, Selasa (11/4).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ribuan Madrasah Aliyah (MA) akan melaksanakan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) mulai Senin (9/4) besok. Direktorat Jenderal Pendidikan Agama Islam Kementerian Agama telah melakukan berbagai persiapan untuk menyukseskan ujian yang akan digelar selama empat hari ini.

Berdasarkan Direktorat Kurikulum, Sarana, Kelembagaan dan Kesiswaan (KSKK), Dirjen Pendis Kementerian Agama, ada 7.000 lembaga yang telah siap menggelar ujian berbasis komputer tersebut dengan jumlah siswa 416.899. Sedangkan yang menggelar Ujian Nasional Berbasis Kertas dan Pensil (UNKP) hanya 932 ribumadrasah Aliyah dengan jumlah siswa 32.731 siswa.

"Madrasah Aliyah yang siap itu ada 7.000 lembaga. Kalau MadrasahTsanawiyah kita ada 10.454 lembaga," ujar Kasubdit Kurikulum Direktorat Jenderal Pendidikan Islam, Ahmad Hidayatullah saat dikonfirmasi Republika.co.id, Ahad (8/4).

Namun, untuk UNBK Madrasah Tsanawiyah (Mts) sendiri masih akan dilaksanakan pada 23-26 April mendatang. Menurut dia, Kemenag melakukan pemantaun untuk menyukseskan pelaksanaan UNBK tingkat Madrasah Aliyah tahun ini.

"Tadi malam kita pantau semua sudah melakukan sinkronisasi, yaitu penyesuaian sistem aplikasi di setiap lembaga dengan yang di pusat, termasuk di dalamnya soal-soal," ucapnya.

Dengan sinkronisasi tersebut, nantinya soal-soal sudah siap dikeluarkan dalam sistem komputer. Namun, untuk membuka soal-soal tersebut dibutuhkan sebuah token sehingga keamanannya terjamin. Menurut Ahmad, tokennya baru akan diberikan sekitar 15 menit sebelum pelaksanaan UNBK dimulai.

Ahmad mengatakan, banyak kelebihan dengan diterapkannya ujian nasional berbasis komputer ini. Selain keamanannya terjamin, pengolahan datanya juga lebih cepat karena bisa langsung dilakukan koreksi. "Jadi UNBK ini kelebihannya satu itu dari sisi sekuriti lebih aman. Kedua, dari sisi pengolahan itu lebih objekstif karena saat anak masukkan data langsung terbaca oleh pusat, sehingga langsung bisa jadi bahan koreksi," katanya.

Sementara itu, Direktur KSKK, Dirjen Pendis Kementerian Agama, Ahmad Umar mengatakan bahwa pihaknya telah melakukan banyak persiapan untuk menyukseskan UNBK. Karena itu, dia optimis pelaksanaan UNBK bisa berjalan dengan lancar. Apalagi, sebelumnya Kemenag juga telah menyelenggarakanKementerian Ujian Nasional (UN) dan Ujian Akhir Madrasah Berstandar Nasional (UAMBN) khusus mata pelajaran Pendidikan Agama Islam menggunakan komputer.

"Kita alhamdulillah sudah siap. Apalagi sebelumnya kita telah melaksankan UAMBNBK dan Alhamdulillah kita lancar. Dan Insya Allah kami optimistis kalau tidak ada halangan semuanya lancar UNBK tahun ini," ujarnya saat dihubungi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement