Kamis 05 Apr 2018 17:43 WIB

Panlok 50 Surabaya Janji Jaga Kualitas SBMPTN 2018

Proses seleksi akan dijalankan secara adil.

Rep: Dadang Kurnia/ Red: Esthi Maharani
Panitia Lokal (Panlok) 50 Surabaya menggelar pertemuan terkait pelaksanaan Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) 2018. Perwakilan dari Universitas Airlangga, Institut Teknologi Sepuluh November, Universitas Negeri Surabaya, UIN Sunan Ampel, Universitas Trunojoyo Madura, dan UPN Veteran Jatim menggelar pertemuan di Gedung ACC Unair, Kamis (5/4).
Foto: Dadang Kurnia / Republika
Panitia Lokal (Panlok) 50 Surabaya menggelar pertemuan terkait pelaksanaan Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) 2018. Perwakilan dari Universitas Airlangga, Institut Teknologi Sepuluh November, Universitas Negeri Surabaya, UIN Sunan Ampel, Universitas Trunojoyo Madura, dan UPN Veteran Jatim menggelar pertemuan di Gedung ACC Unair, Kamis (5/4).

REPUBLIKA.CO.ID,  SURABAYA -- Ketua Panitia Lokal (Panlok) 50 Surabaya Djoko Santoso menjanjikan akan menjaga kualitas Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) 2018. Pernyataan Djoko pun diamini perguruan tinggi-perguruan tinggi di dalam Panlok 50 Surabaya, yakni Universitas Airlangga, Institut Teknologi Sepuluh November, Universitas Negeri Surabaya, UIN Sunan Ampel, Universitas Trunojoyo Madura, dan UPN Veteran Jatim.

Djoko menegaskan, proses seleksi akan dijalankan secara adil. Sehingga diharapkan mampu menggambarkan potensi yang dimiliki masing-masih kandidat. Tak hanya itu, lewat seleksi yang dijalani juga diharapkan bisa memunculkan generasi penerus bangsa sesuai kompetensinya.

"Maka dari itu proses ini dijaga kualitasnya. Untuk menjaga kualitas itu dimulai dari prises perencanaan yang matang, dimana ini sudah dilaksanakan dari tahun ke tahun dan sudah bisa dipetik hasilnya. Sehingga negara mendapatkan pemimpin-pemimpin bangsa yang berkualitas," ujar Djoko di sela pertemuan dengan Panlok 50 Surabaya, di Gedung ACC Unair, Kamis (5/4).

Dalam menjaga kualitas seleksi, lanjut Djoko, salah satunya diaplikasikan melalui pengawasan. Dalam satu ruangan yang berisi minimal 20 peserta seleksi, diawasi oleh satu pengawas dan satu pendamping.

Kemudian, cara lain yang dilakukan untuk menjaga kualitas adalah, lewat sistem pendaftaran. Djoko mengaku, para peserta sudah melalui sistem acak, supaya mereka yang mengenal satu sama lain tidak beriringan dalam satu ruangan.

"Pada saat masuk ruangan di hari H itu juga tidak boleh membawa alat-alat IT. Maka dilakukan sosialisasi bagaimana SOP-SOP yang sudah ditentukan panitia pusat, dan dilaksanakan dengan penuh amanah," kata Djoko.

Seperti diketahui, pendaftaran Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) 2018 resmi dibuka pada Kamis (5/4). Pendaftaran SBMPTN 2018 dibagi dalam dua jenis, yakni UTBC dan UTBK. Pendaftaran SBMPTN dilakukan melalui online.

Bagi peserta SBMPtN yang melalui jenis UTBC, pendaftaran sudah bisa dilakukan mulai 5 April 2018. Sedangkan bagi peserta yang ingin melalui jenis UTBK, baru bisa mendaftar mulai 18 April 2018.

Ujian tulis SBMPTN tahun ini akan dilaksanakan pada 8 Mei 2018. Sementara ujian praktik baru dilakukan pada 9-11 Mei 2018. Adapun hasil SBMPTN diumumkan pada 3 Juli 2018.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement