Kamis 05 Apr 2018 17:36 WIB

FRI Nilai tak Ada Kerugian dari Program Kuliah Lintas Kampus

Ide kuliah lintas kampus ini sudah lama digagas, namun selalu batal.

Rep: Gumanti Awaliyah/ Red: Esthi Maharani
Menristekdikti Mohamad Nasir (kanan) menyaksikan sejumlah Rektor Perguruan Tinggi Negeri menandatangani nota kesepahaman di sela-sela Pertemuan Perguruan Tinggi Negeri Badan Hukum (PTN-BH) 2018 di Gedung Pusat Riset Institut Teknologi Sepuluh November (ITS), Surabaya, Jawa Timur, Rabu (4/4).
Foto: ANTARA/M Risyal Hidayat
Menristekdikti Mohamad Nasir (kanan) menyaksikan sejumlah Rektor Perguruan Tinggi Negeri menandatangani nota kesepahaman di sela-sela Pertemuan Perguruan Tinggi Negeri Badan Hukum (PTN-BH) 2018 di Gedung Pusat Riset Institut Teknologi Sepuluh November (ITS), Surabaya, Jawa Timur, Rabu (4/4).

REPUBLIKA.CO.ID,  JAKARTA -- Forum Rektor Indonesia (FRI) menilai, tidak ada kerugian dari program kuliah lintas kampus. Anggota Dewan FRI, Asep Saefudin mengatakan, ide kuliah lintas kampus ini sudah lama digagas, namun selalu batal.

"Makanya kita patut bersyukur, akhirnya 11 PTN ada kesepakatan kuliah lintas kampus. Hal ini bagus," kata Asep ketika dihubungi Republika, Kamis (5/4).

Dia mengatakan, ada beberapa keuntungan yang bisa diraih oleh mahasiswa, dosen hingga perguruan tinggi dengan program tersebut. Misalnya bisa mengurangi rasa ego kampus, lalu mahasiswa dapat merasakan ekosistem pendidikan berbagai kampus, dan lainnya.

"Mahasiswa juga bisa tahu dan mendapatkan multi campus resources, atau mahasiswa bisa dapat dosen yang bagus dari kampus berbeda," jelas dia.

Kendati begitu, dia menilai, masih ada beberapa kendala yang akan dihadapi. Misalnya, masalah teknis dan finansial ketika mahasiswa harus berada di kampus lain untuk beberapa waktu. Untuk itu, kata dia, kampus sebaiknya menyiapkan asrama bagi peserta kuliah dari kampus lain.

Saat ini mahasiswa yang menempuh pendidikan tinggi di 11 PTN Berbadan Hukum (PTNBH) tahun ini bisa mengambil kredit semester lintas kampus. Kesepakatan ini menjadi salahsatu hasil pertemuan 11 PTNBH di Institut Teknologi Sepuluh November (ITS) Surabaya, Rabu (4/4).

11 kampus PTN-BH tersebut antara lain Universitas Indonesia, ITS Surabaya, Universitas Gadjah Mada, Institut Teknologi Bandung, Institut Pertanian Bogor, Universitas Sumatera Utara, Universitas Pendidikan Indonesia, Universitas Airlangga, Universitas Diponegoro, Universitas Padjajaran, dan Universitas Hassanudin Makassar.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement