Kamis 05 Apr 2018 13:34 WIB

Pemkot Bekasi Data Bagunan Sekolah yang Sudah Tua

Paling besar bangunan yang rawan ada di tingkat SD

Rep: Fergi Nadira/ Red: Esthi Maharani
Sekolah Dasar
Foto: Musiron/Republika
Sekolah Dasar

REPUBLIKA.CO.ID,  BEKASI - Kepala bidang sarana dan prasarana Dinas Pendidikan Kota Bekasi Krisman Irwandi mengatakan, dari laporan unit reaksi cepat (URC) Dinas Pendidikan Kota Bekasi terdapat 10 persen dari 415 sekolah dasar (SD) sudah berusia lebih dari 10 tahun. Kondisinya pun telah usang dan beberapa retak halus pada dindingnya.

"Kalau tidak segera dilakukan pemeliharaannya ya akan bersifat fatal," ujar Krisman di Bekasi, Kamis (5/4).

Dari data yang ada, bangunan yang berusia lebih dari sepuluh tahun itu, sudah pernah direvitalisasi. Namun, karena faktor penggunaan serta pengaruh cuaca, bangunan tersebut lambat laun mengalami kerapuhan. Apalagi, ditambah pihak sekolah tidak rutin dalam pemeliharan bangunan sekolah. Padahal, anggaran pemeliharaan tiap tahunnya ada pada anggaran bantuan operasional sekolah (BOS) di setiap sekolah.

"Tapi tergantung juga kepala sekolahnya memasukkan rencana pemeliharaan bangunan tidak ke dalam dokumen pelaksanaan anggaran (DPA), kalau tidak ya tak ada pemeliharaan," ujarnya.

Paling besar bangunan yang rawan ada di tingkat SD, sementara SMP sudah terdapat bagian pemeliharaan bangunannya sendiri. Krisman menuturkan pemeliharaan bangunan merupakan salah satu cara pemerintah melakukan efisiensi anggaran. Sebab, pemerintah dapat melakukan pencegahan lebih awal untuk memerbaiki kerusakan kecil sebelum terjadi bangunan rusak yang bertambah parah.

"Ini sebetulnya bagian dari efisiensi anggaran, kalau sudah ambruk, biaya rehabilitasnya akan lebih besar," kata dia.

Sementara itu, Anggota Komisi IV DPRD Kota Bekasi Daddy Kusrady mengimbau agar dinas pendidikan dengan segera menginstruksikan tiap sekolah untuk memerhatikan sarana dan parasarana kegiatan belajar mengajar di sekolah. Menurutnya, faktor keselamatan anak didik ada pada perawatan gedung sekolah.

"Kalau tiba-tiba ambruk pas lagi belajar, gimana? Siapa yang mau disalahkan?" ujarnya.

Oleh sebab itu, ia juga mengimbau tim URC dari Dinas pendidikan mendata sekolah yang benar-benar diprioritaskan untuk mendapatkan pemeliharaan. Sehingga bisa dilakukan secepatnya, guna antisipasi kejadian yang tak diinginkan.

Sekretaris Dinas Pendidikan Kota Bekasi Innayatullah menambahkan, bahwa memang saat ini pihaknya tengah melakukan pendataan ke sekolah-sekolah dengan bangunan yang terindikasi tua. Seusai itu, barulah akan dimulai pemberlakuan perbaikan.

"Didata dulu baru kita perbaiki, sementara jika dilihat dari data kami prakira-nya ada 40 bangunan yang telah memasuki usia lebih dari 10 tahun atau sepuluh persen dari 415 sekolah pada tingkat SD," ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement