Kamis 05 Apr 2018 06:54 WIB

Limbah Tempe Bisa Dibuat Plastik Ramah Lingkungan

Plastik tersebut bisa digunakan untuk membungkus tempe dan pangan lainnya.

Mahasiswa IPB membuat plastik dari limba tempe.
Foto: Dok IPB
Mahasiswa IPB membuat plastik dari limba tempe.

REPUBLIKA.CO. ID,BOGOR -- Mahasiswa Institut Pertanian Bogor (IPB), Rahmatusyifa  dan Muflihah Dini, meraih juara ketiga pada Ekuitas Creative Economics Week. Kompetisi ini diselenggarakan Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Ekuitas, Bandung,  Kamis (22/3). Peserta yang lolos tiga besar adalah IPB, Universitas Diponegoro, dan Universitas Negeri Padang.

Inovasi yang digagas Rahma dan Muflihah dalam ajang kompetisi tersebut adalah pembuatan packaging (bungkus) tempe dari limbah tempe.

“Limbah dari proses pembuatan tempe mengandung polimer protein yang dapat dimanfaatkan sebagai bahan baku pembuatan packaging,"  kata Rahma melalui rilis yang diterima Republika.co.id, Rabu (4/4).

Ia menambahkan, pembuatannya cukup mudah dan tidak memerlukan alat yang rumit. Limbah pembuatan tempe ada yang berupa cairan dan kulit ari. Keduanya diambil bagian proteinnya, kemudian dihancurkan dan dicampur bahan tambahan untuk membuat gel. "Hasilnya berupa lempengan plastik yang elastis dan mudah terdegradasi di alam," tuturnya.

Rahma menyampaikan, inovasi tersebut belum pernah ada sebelumnya dan sangat bermanfaat untuk menggantikan plastik sebagai packaging untuk bahan pangan, khususnya tempe.

“Plastik yang dihasilkan dapat digunakan untuk pengganti bungkus tempe yang biasanya dari daun pisang. Hal ini meminimalisir kerusakan tempe. Tempe tidak mudah tercemar dan tahan lama. Tidak hanya tempe, plastik ini juga bisa dimanfaatkan untuk membungkus bahan pangan lainnya,” kata Rahma menambahkan.

Rahma berharap inovasinya dapat bermanfaat untuk menyelesaikan permasalahan sampah plastik di masyarakat, terutama untuk kehidupan hewan laut.

“Banyak hewan laut yang mati karena memakan sampah plastik yang terbawa sampai ke laut. Selain itu, biaya untuk mengelola limbah plastik juga mahal. Kami berharap inovasi ini dapat menjadi solusi dan pencegah banyaknya sampah plastik di masyarakat,” kata Rahma berharap. Produsen tempe pun dapat memperoleh dua keuntungan dari produk tempe yang dibuatnya.

Rahma juga menceritakan bahwa inovasinya ini masih perlu disempurnakan. Salah satunya proses pengolahannya yang harus dipersingkat dan tidak membutuhkan biaya mahal agar tempe yang menggunakan packaging dari limbah tempe ini tetap murah dan terjangkau di masyarakat.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement