Pemerintah Indonesia Harus Perjuangkan Kemerdekaan Palestina

Indonesia tidak bisa sendirian memperjuangkan kemerdekaan Palestina.

Selasa , 03 Apr 2018, 11:19 WIB
Ketua Komisi VIII Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI, Ali Taher Parasong.
Foto: DPR RI
Ketua Komisi VIII Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI, Ali Taher Parasong.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Komisi VIII Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI, Ali Taher Parasong mengutuk aksi kekerasan militer Israel terhadap rakyat sipil Palestina yang terus terjadi. Maka dia pun meminta agar Pemerintah Indonesia tetap terus memperjuangkan kemerdekaan Palestina. Salah satunya adalah dengan menggencarkan lobi politik untuk mengembalikan kemerdekaan.

"Palestina rakyatnya terus teraniaya. Mereka berjuang untuk mendapatkan tanah dan negaranya yang sah. Maka pemerintah Indonesia harus berjuang di PBB supaya Palestina secepatnya dinyatakan jadi negara merdeka, sehingga mereka mendapatkan hak-haknya," jelas Politikus PAN, saat dikonfirmasi, Selasa (3/4).

Meski demikian, Ali memuji peran Pemerintah Indonesia dalam membela hak-hak rakyat Palestina. Bahkan luar negara Arab, Indonesia adalah negara yang paling progresif, baik rakyat, parlemen, dan pemerintahnya dalam mendukung secara total perjuangan Palestina. Namun, Indonesia tidak bisa sendirian memperjuangkan kemerdekaan Palestina.

"Maka Indonesia bersama negara-negara Islam lainnya selalu menyuarakan kemerdekaan Palestina, ungkapnya.

Selain itu, Ali percaya Indonesia bersama negara lainnya mampu memperjuangkan kemerdekaan rakyat Palestina. Sebab, kata Ali, Israel sendiri sebetulnya negara yang serba ketakutan dan gelisah. Kemudian Ali juga mengingatkan agar Amerika tidak selalu membela Israel jika kejahatan Israel begitu nyata dan terus menerus dilakukan.

Apalagi, lanjut Ali, Amerika Serikat sebagai negara yang selalu menjunjung tinggi demokrasi dan HAM, seharusnya Amerika menentang kekerasan yang selalu dilakukan Israel. Justru semestinya Amerika turut memberikan peringatan kepada partner internasionalnya tersebut.

"Karena sikap Israel bertentangan dengan prinsip-prinsip hukum internasional, kemanusiaan, budaya, dan agama," tuturnya.

Sebelumnya, pada akhir bulan lalu militer Israel kembali menyerang masyarakat sipil Palestina di perbatasan Gaza-Israel. Rakyat Palestina sedang memperingati Gqerakan pulang raya, sebuah gerakan yang menyerukan semua orang Palestina di seluruh dunia agar kembali ke tanah kelahirannya.