Selasa 27 Mar 2018 06:05 WIB

Indonesia-Saudi Sepakat Sosialisasikan Islam Wasathiyah

Universitas Islam Madinah tidak mentolerir gerakan terorisme.

Menteri Lukman Hakim Saifuddin menerima kunjungan delegasi Universitas Islam Madinah (UIM), Arab Saudi di kantor Kementerian Agama, Jakarta. Kunjungan delegasi UIM dalam rangka menjalin kerja sama di bidang pendidikan tinggi. (Foto: Kemenag.go.id)
Foto: foto: kemenag.go.id
Menteri Lukman Hakim Saifuddin menerima kunjungan delegasi Universitas Islam Madinah (UIM), Arab Saudi di kantor Kementerian Agama, Jakarta. Kunjungan delegasi UIM dalam rangka menjalin kerja sama di bidang pendidikan tinggi. (Foto: Kemenag.go.id)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Lukman Hakim Saifuddin menerima kunjungan delegasi Universitas Islam Madinah (UIM), Arab Saudi di kantor Kementerian Agama, Jakarta. Kunjungan delegasi UIM dalam rangka menjalin kerja sama di bidang pendidikan tinggi.

Hadir menjumpai Menag, Wakil Rektor Bagian Pengajaran Ibrahim bin Ali Al-Ubaid dan Wakil Rektor Bagian Pengembangan Mahmud bin Abdurrahman Muhammad Zain Qodah. Selain itu, menurut Mahmud bin Abdurrahman, UIM ingin mengajak untuk mensosialisasikan moderasi Islam (Islam Washatiyah).

Ia mengatakan, Universitas Islam Madinah telah bekerja sama dengan perguruan tinggi Islam di Indonesia. Di antaranya dengan UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta dan UIN Alauddin Makassar untuk menyelenggarakan konferensi internasional untuk berbicara mengenai moderasi Islam.

Ibrahim menambahkan, pihaknya telah banyak berbicara tentang moderasi Islam (Islam Washatiyah) di berbagai negara, seperti Maldives, Afrika Barat, Nigeria, Pakistan, Ghana dan Uganda. Ia juga mengatakan, pihaknya ingin bekerja sama dengan Kementerian Agama terkait moderasi Islam.

“Universitas Islam Madinah adalah hadiah dari Kerajaan Arab Saudi bagi umat Islam,” ujar Ibrahim, kemarin.

Ibrahim menjelaskan, di Universitas Islam Madinah saat ini terdapat 23 ribu mahasiswa yang berasal dari 170 bangsa dan telah menelurkan 70 ribu alumni yang tersebar di seluruh dunia. Ia menegaskan, Universitas Islam Madinah tidak mentolerir gerakan terorisme. Karenanya, ia juga berharap agar tidak ada alumni-alumninya yang tergabung ke dalam gerakan terorisme.

Mahmud Qodah menambahkan, bahwa pihak Universitas Islam Madinah bangga dengan para alumninya, khususnya di Indonesia. Menurutnya, banyak alumni Universitas Islam Madinah yang menjadi tokoh-tokoh penting di Indonesia, seperti Mantan Menteri Agama Maftuh Basuni dan Mantan Menteri Sosial Salim Assegaf Al Jufri, Hidayat Nur Wahid, dan Hasan Abdullah Sahal.

Menanggapi hal ini, Menag Lukman menginstruksikan Direktur Diktis Arskal Salim agar mengundang pembicara dari Universitas Islam Madinah dalam gelaran Annual International Conference on Islamic Studies (AICIS) pada bulan September mendatang. “Ada sekitar seribu dosen dari perguruan tinggi Islam yang akan hadir menyampaikan masalahnya, mungkin kita mengundang salah satu pembicara dari Universitas Islam Madinah untuk berbicara di sana. Tema menarik yang akan diangkat adalah Saudi Arab dan moderasi Islam," ujar Arskal.

sumber : kemenag.go.id
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement