Selasa 20 Mar 2018 07:30 WIB

ITS Rilis Pusat Unggulan Iptek Keselamatan Kapal

pembentukan PUI kali ini dikarenakan tingginya jumlah kecelakaan kapal di Indonesia.

Rep: Dadang Kurnia/ Red: Esthi Maharani
Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya
Foto: wikipedia
Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya

REPUBLIKA.CO.ID,   SURABAYA -- Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya terus berupaya meningkatkan riset teknologi kemaritiman sebagai dukungan pengembangan Science and Technology Park (STP). Salah satunya dibuktikan dengan merilis Pusat Unggulan Iptek (PUI) Keselamatan Kapal dan Instalasi Laut di gedung Nasdec ITS, Senin (19/3).

Direktur Inovasi, Kerja Sama dan Kealumnian ITS, Kriyo Sambodho  mengatakan, PUI penting untuk dibentuk di dalam institusi pendidikan. "Dengan PUI, produk inovasi akan lebih cepat dikembangkan," ujar pria yang biasa disapa Dodhot ini di Surabaya, Senin (19/3).

Dodhot menjelaskan, PUI terbagi menjadi dua bidang, yakni PUI yang berbasis produk dan berbasis paten. Saat ini, ITS bergerak di PUI berbasis produk. Itu tak lain karena ITS adalah perguruan tinggi, dan PUI ini juga berguna menciptakan sebuah produk unggulan inovasi terbaru.

Dodhot mengungkapkan, dalam rentang waktu tiga tahun, ITS mampu merilis tiga PUI. Pada 2016, ITS telah merilis PUI Sistem Kontrol Otomotif (SKO) yang sebelumnya bernama Pusat Riset Mobil Listrik Nasional (Molina). Kemudian, pada 2017, ITS kembali merilis PUI Mechanics Industrial Automation (MIA). Terakhir, saat ini dimana ITS secara resmi merilis satu PUI lagi. Yakni PUI untuk Keselamatan Kapal dan Instalasi Laut atau yang disingkat KEKAL.

Apabila dilihat dari jumlah PUI yang dimiliki, ITS barada dinurutan nomor tiga terbanyak di Indonesia. Nomor satu yakni IPB dengan enam PUI, kemudian ITB dengan lima PUI.

 

"PUI sendiri adalah badan yang mengatur tentang riset penelitian agar menciptakan inovasi-inovasi dan produk-produk yang berkembang," ujar Dodhot.

Sementara itu, Ketut Buda Artana yang bertindak sebagai koordinator PUI KEKAL mengatakan, latar belakang pembentukan PUI kali ini dikarenakan tingginya jumlah kecelakaan kapal di Indonesia. Kemudian, adanya peraturan internasional tentang keselamatan kapal dan untuk meningkatkan penguatan kelembagaan keselamatan juga menjadi alasan pembentukannya.

Tujuan pembentukan PUI kali ini adalah untuk menyiapkan upaya komersialisasi hasil riset dan inovasi melalui kegiatan hilirisasi riset inovasi. Termasuk kegiatan promosi dan kegiatan pendukung lainnya. Ia berharap, dengan adanya PUI ini, maka banyak laboratorium dan ruang lingkup yang bisa bekerja sama.

 

"Salah satu produk yang sudah dihasilkan kampus ITS saat ini adalah AISITS (Automatic Identification System ITS) yang bergerak di bidang perkapalan," kata Ketut.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement