Jumat 16 Mar 2018 01:19 WIB

Mahasiswa UGM dan ITB Wakili Indonesia di Ajang AYDA Summit

Kompetisi ini menjadi tempat pembelajaran serta pertukaran ide di industri arsitektur

Rep: Zahrotul Oktaviani/ Red: Andi Nur Aminah
Para Juri dan Gold Winner AYDA
Foto: Istimewa
Para Juri dan Gold Winner AYDA

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ajang Asia Young Designer Award (AYDA) tingkat nasional telah digelar 19 Januari kemarin. Dua orang pemenang yaitu Alfian Reza dari Universitas Gajah Mada (UGM) dan Zulkifli Yanata dari Institut Teknologi Bandung  (ITB) berkesempatan mewakili Indonesia di ajang selanjutnya, Asia Young Designer Summit 2017/18 di Malaysia 14-17 Maret.

"Tahun ini AYDA Regional Learning Programme bertransformasi menjadi Asia Young Designer Summit dengan memperluas keterlibatan regional. Coach dan alumni regional dihadirkan untuk memberikan inspirasi, ilmu, dan pengalaman yang lebih luas kepada peserta," ujar CEO Decorative Paints Nippon Paint Indonesia Jon Tan dalam keterangannya yang diterima Republika.co.id, Jumat (16/3).

Kompetisi tersebut dikatakan konsisten menjadi tempat pembelajaran serta pertukaran ide dan konsep dalam perkembangan industri arsitektur dan interior. Dia juga berharap para mahasiswa yang maju ke babak berikutnya dapat memanfaatkan kesempatan sebaik-baiknya guna memperoleh wawasan yang bermanfaat dan mengembangkan kemampuan serta karir mereka.

Nurturing through Mentoring merupakan konsep keseluruhan rangkaian pelaksanaan AYDA ini. Kompetisi tahap regional AYDA Summit memberikan kesempatan bagi para Gold Winner dari masing-masing negara untuk menjalin relasi dan bertukar pikiran. Pengalaman dari para ahli di industri arsitektur dan desain interior dari berbagai negara bisa dijadikan bekal bagi peserta untuk berkembang lebih jauh.

AYDA Summit 2017/18 menghadirkan para ahli di industri arsitektur dan desain interior. Di antaranya Dr Kamran Afshar Naderi dari Iran, Nicholas Ho dari HPA Hong Kong, dan Chu Chih-Kang dari Taiwan sebagai pembicara di sharing session. Selain itu para peserta juga akan mengikuti architectural study tour, serta prosesi awarding dengan konsep cultural dinner. Di momen itu, menjadi ajang bagi peserta menunjukkan budaya masing-masing negara melalui pakaian yang mereka kenakan.

AYDA dipersembahkan tidak hanya sebagai wadah kompetisi dan penghargaan saja. Namun juga sebagai sarana nurturing dan mentoring sekaligus membuka jaringan profesional bagi para arsitek dan desainer interior muda di Asia. "AYDA memberikan kesempatan nyata bagi desainer muda untuk berkarya dan terlibat langsung dalam industri ini," ujar Jon Tan.

Alfian yang berasal dari UGM memenangkan penghargaan Gold Award Arsitektur dengan karyanya berjudul Pixellate Farm. Sedangkan Zulkifli dari ITB memenangkan Gold Winer kategori Desain Interior dengan judul karya Archipelago Theatre Indonesia. Kompetisi global yang akan diadakan di Malaysia ini diikuti oleh 13 negara Asia lainnya dan memperebutkan gelar Asia Young Designer of the Year. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement