Kamis 01 Mar 2018 13:22 WIB

Produksi Kendaraan Komersial Meningkat

Di tahun 2017, produksi dan penjualan kendaraan bermotor jenis truk dan bus meningkat

Rep: Eko Supriyadi/ Red: Winda Destiana Putri
Penjualan kendaraan. Ilustrasi
Foto: BBC
Penjualan kendaraan. Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Perindustrian Airlangga Hartanto menilai, acara Gaikindo Indonesia International Commercial Vehicle (GIICOMVEC) menunjukkan kemampuan produksi nasional khususnya kendaraan komersial cukup kuat, sehingga pemerintah akan mendukung dan melarang impor truk bekas yang sudah diproduksi. Menurut dia, kebutuhan sarana transportasi barang maupun orang semakin meningkat.

Di tahun 2017, produksi dan penjualan kendaraan bermotor jenis truk dan bus meningkat cukup pesat, di angka 89 ribu unit (penjualan) dan 93 ribu unit (produksi). Dibandingkan pada 2016 yang masih di angka 70 ribu unit (penjualan, dan produksi). Ia menilai, angka tersebut menunjukkan adanya potensi kebutuhan pasar industri kendaraan komersial, yang kita yakini dapat dipenuhi oleh industri dalam negeri.

"Mengingat potensi dan kemampuan industri kendaraan komersial dalam negeri cukup maju dalam memproduksi jenis truk dan bus," kata Airlangga, dalam pembukaan GIICOMVEC, di Jakarta Convention Center, Jakarta, Kamis (1/2).

Ia menyebutkan, khusus untuk kendaraan komersial memang banyak tantangannya termasuk terbatasnya infrastruktur jalan raya saat ini. Untuk permasalahan ini, Airlangga sudah sampaikan kepada Dirjen Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan untuk segera mencari solusinya.

Sebab, kendaraan komersial sangat mendukung kelangsungan industri logistik di Indonesia. Oleh karena itu, hambatan dalam transportasi akan mempengaruhi daya saing industri nasional. Pemerintah juga berkomitmen untuk terus memperkuat basis industri kendaraan komersial terutama untuk angkutan niaga. Serta meningkatkan nilai tambah produk dalam negeri melalui penguatan struktur industri pada rantai nilai serta perbaikan infrastruktur industri.

"Semakin membaiknya pertumbuhan ekonomi nasional yang didorong oleh pulihnya perekonomian global serta berjalannya reformasi struktural di dalam negeri secara komprehensif, termasuk membaiknya harga komoditas serta industri mining, akan semakin mendorong peningkatan pasar produk kendaraan komersial di Indonesia," jelasnya.

Ketua Umum Gaikindo Yohanes Nangoi, memprediksi tahun ini kendaraan komersial akan tumbuh. Hal tersebut karena bisnis kelapa sawit dan batubara trennya naik. "Sehingga perhitungan kita bisa tumbuh 10 persen sampai 15 persen," jelasnya.

Oleh karena itu, kegiatan GIICOMVEC ini untuk mempertemukan pembuat kendaraan komersial, dengan pemakai kendaraan komersial, untuk mempermudah transaksi.  Gaikindo mengundang 3000 pelaku bisnis untuk meramaikan pameran yang pertama kali digelar itu.

Apalagi, produksi kendaraan komersial sebanyak 235 ribu per tahun sudah diproduksi di Indonesia atau paling tidak asambling. Karena kalau tidak, harganya akan mahal. Untuk sektor yang paling banyak menggunakan kendaraan komersial, memang berbeda bed. Untuk mobil Pick up misalnya, digunakan untuk logistik dan antar barang, karena volumenya bedar. Tapi kalau truk besar, digunakan oleh sektor pertambangan, perkebunan dan konstruksi. (Eko Supriyadi)

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement