Kamis 01 Mar 2018 08:44 WIB

Menristekdikti: Literasi Teknologi Cegah Penyebaran Hoax

"Begitu baca, tanpa dipahami dulu, dan langsung disebarkan," kata Menristekdikti.

Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) Mohamad Nasir menyampaikan paparannya saat pertemuan dengan Forum Guru Besar ITB di Bandung, Jawa Barat, Kamis (22/2).
Foto: Antara/M Agung Rajasa
Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) Mohamad Nasir menyampaikan paparannya saat pertemuan dengan Forum Guru Besar ITB di Bandung, Jawa Barat, Kamis (22/2).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) Mohamad Nasir mengatakan literasi teknologi dapat mencegah penyebaran hoax atau kabar bohong. "Pemahaman terhadap teknologi atau literasi teknologi sangat diperlukan untuk mencegah penyebaran kabar bohong atau "hoax"," ujar Menristekdikti di Jakarta, Kamis (1/2).

Dia menjelaskan dengan adanya literasi teknologi maka dapat memberi pemahaman teknologi yang lebih baik dan jangan sampai menyebarkan kabar bohong. "Ini menjadi masalah kalau tidak dibekali dengan literasi teknologi itu, jangan sampai kita malah menyebarkan kabar bohong. Begitu baca, tanpa dipahami dulu dan langsung disebarkan."

Nasir menambahkan baik dosen maupun mahasiswa sama-sama berpotensi menyebarkan kabar bohong. Oleh karenanya, materi mengenai literasi teknologi itu perlu diberikan di perguruan tinggi. 

Kemenristekdikti akan membangun pendidikan umum yang akan dimasukkan ke dalam kurikulum. Melalui pendidikan tersebut akan diberikan pemahaman kebangsaan dan bagaimana berpikir jernih dalam memajukan negara.

"Dalam wawasan negara ada empat pilar kebangsaan yang tidak cukup hanya dalam pembelajaran tetapi harus diterapkan dalam kehidupan sehari-hari," jelas dia lagi.

Dalam pendidikan umum yang akan diterapkan dalam waktu dekat tersebut, juga akan dimasukkan materi mengenai literasi teknologi tersebut. 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement