Rabu 28 Feb 2018 16:54 WIB

Menko PMK: Mari Bersatu Sukseskan Asian Games 2018

RAT KOI tahun ini tak seperti biasa karena bersamaan dengan tahun Asian Games 2018.

Rep: Fitriyanto/ Red: Endro Yuwanto
Menko PMK Puan Maharani,  memukul Gong membuka secara resmi Rapat Anggota Tahunan Komite Olimpiade Indonesia tahun 2018, Rabu (28/2) di Hotel J.Luwansa Jakarta.
Foto: Republika/Fitriyanto
Menko PMK Puan Maharani, memukul Gong membuka secara resmi Rapat Anggota Tahunan Komite Olimpiade Indonesia tahun 2018, Rabu (28/2) di Hotel J.Luwansa Jakarta.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tahun 2018 bisa dibilang tahun politik, karena tahun ini pilkada serentak digelar. Selain itu, pendaftaran calon presiden dan wakil presiden juga akan dilakukan pertengahan tahun ini. Di sisi lain, Indonesia juga akan menggelar Asian Games 2018.

"Meski tahun politik mari kita semua bersatu untuk mensukseskan Asian Games 2018, karena ini pertaruhan martabat bangsa," kata Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Puan Maharani saat membuka Rapat Anggota Tahunan (RAT) KOI, Rabu (28/2).

Menurut Puan, RAT KOI tahun ini tidak seperti biasanya karena ini tahun Asian Games 2018 yang pelaksanaannya tinggal 170 hari lagi. Seluruh mata akan menuju ke Indonesia.

"Saya, baru pulang dari Asmat Papua, sebenarnya juga ada acara ke Bangka Belitung pagi ini, namun karena saya nilai acara ini sangat penting saya sengaja mengundurkan jadwal acara yang di Bangka Belitung. Lebih mengutamakan membuka acara ini mewakili Presiden Republik Indonesia yang semula akan hadir di sini," kata Puan.

Puan menambahkan, kesempatan yang harus dimanfaatkan bukan hanya sukses penyelenggaraan dan prestasi. Namun momentum Asian Games 2018 dilakukan di tahun politik. "Kita harus bisa membuktikan dengan olah raga tunjukkan sikap sportivitas solidaritas yang dapat menyatukan bangsa. Semangatnya, semangat persatuan Indonesia, Asian Games 2018 jangan terpengaruh tahun politik, bendera merah putih yang harus kita kibarkan. Hanya satu bendera yang harus kita utamakan yakni bendera merah putih," tegas cucu proklamator kemerdekaan RI tersebut.

Tahun 2018, lanjut Puan, agenda olah raga mepet dengan agenda nasional. Semangat kebangkitan nasional momentum di Asian Games 2018, sebagai satu pijakan awal untuk kebangkitan bangsa Indonesia. "Pemerintah sudah berbuat yang terbaik, saya dapat laporan dari 44 cabor, 40 cabor sudah diberikan dana bantuan dari pemerintah. Masalah teknis lapangan tidak menyurutkan semangat Indonesia mencetak prestasi Asian Games 2018."

Puan juga mengajak ketua umum pengurus cabang olah raga ikut aktif dan berkorban demi prestasi olah raga Indonesia. "Kita harus optimistis, kalau pemerintah belum bisa memberikan, cabor juga punya tanggung jawab. Saya punya kepentingan menjumpai bapak ibu, karena nanti kita akan bersama menuju Asian Games 2018. Bicara Asian Games 2018 adalah harkat dan martabat Indonesia, bukan orang per orang. Jangan lewatkan momentum ini".

RAT KOI, kata Puan, sesuai tema yang diangkat, sukseskan penyelenggaraan dan prestasi Asian Games 2018 serta meningkatkan harmonisasi olah raga Indonesia. Secara khusus harus membahas yang berhubungan dengan Asian Games 2018. "Bukan sekadar kita mampu menjadi penyelenggara, tetapi kita juga harus mampu mencetak atlet berprestasi sehingga nanti di setiap venue berkumandang lagu Indonesia Raya, tiada henti," ucap dia.

RAT KOI, menurut Puan, harus menghasilkan rumusan dinamis yang menjadi masukan implementasi, bukan persetujuan normatif. Mewujudkan semangat nasionalisme. "Momentum olah raga, kita semua dapat berkumpul dari semua perbedaan, hanya mengibarkan satu bendera merah putih di tahun politik."

Puan meminta KOI melakukan konsolidasi persiapan Asian Games 2018. "KOI dan KONI sudah bersatu," lanjutnya.

Asian Games 2018, lanjut Puan, juga menjadi penilaian dunia apakah Indonesia mampu atau tidak, layak atau tidak, diperhitungkan oleh negara di seluruh dunia. Perdana Menteri Jepang saja saat ini selalu mengatakan selamat datang di Olimpiade 2020. "Kita yang sudah mepet masih meributkan dengan masalah teknis yang hanya mau atau tidak kita menyelesaikannya. Mari bersatu bergotong royong untuk Asian Games 2018 selain peran pemerintah, cabor juga bergotong royong menciptakan atlet yang berprestasi di Asian Games 2018."

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement