Ketua Komisi IV DPR RI Klaim Stok Beras Aman

Stok beras nasional sampai April mencapai 20,7 juta ton.

Rabu , 07 Feb 2018, 10:39 WIB
Ketua Komisi IV DPR RI Edhy Prabowo.
Foto: dpr
Ketua Komisi IV DPR RI Edhy Prabowo.

REPUBLIKA.CO.ID, SOLO -- Ketua Komisi IV Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI), Edhy Prabowo, optimistis stok beras nasional aman. Hal tersebut terungkap usai Komisi IV mengunjungi Gudang Bulog Duyungan di Sragen, Solo. Menurutnya, ini menunjukan apa yang disampaikan dan diragukan oleh sejumlah masyarakat tak sesuai fakta di lapangan.

Stok beras nasional sampai April mencapai 20,7 juta ton. Jumlah ini sudah dikurangi akibat gagal panen (Puso), hama wereng, banjir, tanah longsor dan lain-lain. "Saya optimistis ketersediaan pangan nasional khususnya di Jawa Tengah masih dalam kondisi normal," jelasnya dalam siaran pers yang diterima Republika.co.id, Rabu (7/2).

Maka dengan demikian, kata Edhy, apa yang diragukan oleh Kementerian Perdagangan (Kemendag) dan Kemenko Perekonomian terkait beras langka dan harus impor itu tidak ditemukan di Jawa Tengah. Menurut Edhy, selama ini Kemendag beralasan impor beras 500 ribu ton yang dilakukan karena stok beras Bulog berada di bawah 1 juta ton.

Tapi menurutnya, Kemendag tidak melihat cadangan rumah tangga, cadangan milik pengusaha, cadangan milik kelompok tani dan koperasi tani yang seharusnya juga dihitung kementerian terkait. Lanjut Edhy, salah jika dasarnya hanya stok di Bulog, karena maksimal kapasitas cadangan Bulog kalau penuh hanya delapan persen.

Bulog harus mengamankan 100 persen cadangan nasional. "Bila pemerintah serius menangani pangan maka cadangan beras nasional harus berada di angka 20 persen, kasih Bulog anggaran jangan hanya tugas saja," tutupnya.