Selasa 30 Jan 2018 01:36 WIB

Ini Dia Gambaran Penerimaan Mahasiswa Baru IPB

Tahun 2018 IPB menerima 4.000 mahasiswa baru, termasuk 160 ketua OSIS.

Rektor IPB Dr Arif Satria.
Foto: Dok IPB
Rektor IPB Dr Arif Satria.

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Kualitas calon mahasiswa adalah salah satu faktor penting untuk menghasilkan lulusan yang memenuhi standard kompetensi tinggi dan mampu bersaing di tingkat nasional dan global.

 

“Oleh karena itu, Institut Pertanian Bogor (IPB) senantiasa berupaya untuk mendapatkan calon mahasiswa terbaik melalui mekanisme seleksi calon mahasiswa baru, dengan berinovasi dalam melakukan seleksi mahasiswa baru,” ujar Rektor IPB, Dr  Arif Satria dalam rilis yang diterima Republika.co.id, Senin (29/1).

Ia menambahkan, pada tahun 1976, IPB merupakan satu dari lima perguruan tinggi perintis program SKALU atau Sekretariat Kerjasama Antar Lima Universitas. Selanjutnya, pada tahun 1979, IPB juga menjadi salah satu pelopor dalam seleksi mahasiswa tanpa test melalui Proyek Perintis II bersama Universitas Indonesia (UI), Universitas Gadjah Mada (UGM) dan Institut Teknologi Bandung (ITB), dimana seleksi dilakukan melalui nilai rapor SMA.

Mekanisme seleksi melalui nilai rapor ini sekarang telah dijadikan sebagai salah satu pola seleksi nasional yang dikenal dengan Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) setelah mengalami beberapa perubahan nama.

Rektor mengatakan, ketika banyak perguruan tinggi mengembangkan seleksi mandiri yang seringkali dinilai sebagai upaya meningkatkan pendapatan perguruan tinggi, pada tahun 2003 IPB mulai mengembangkan skema Beasiswa Utusan Daerah (BUD) yaitu suatu mekanisme untuk mencari calon mahasiswa terbaik dari berbagai daerah di Indonesia dengan skema pembiayaan oleh Pemerintah Daerah atau swasta dan lembaga lain.

 

“Melalui mekanisme BUD ini diharapkan pembiayaannya tidak akan membebani mahasiswa, dan lulusannya akan kembali ke daerah masing-masing membantu pemerintah setempat dalam membangun daerahnya,” ujarnya.

 

Ketika minat calon mahasiswa untuk belajar dalam bidang pertanian di berbagai perguruan tinggi semakin menurun, IPB membuka seleksi untuk mencari calon mahasiswa yang memiliki kecintaan pada bidang pertanian sekaligus memiliki bakat (talenta) kepemimpinan dan kewirausahaan melalui seleksi mandiri yang diberi nama Ujian Talenta Masuk IPB (UTMI). “Dalam hal ini, IPB  menerapkan seleksi melalui mekanisme talent mapping dan test potensi akademik,” tuturnya.

Kini, di era demokrasi dan desentralisasi, ketika kualitas kepemimpinan di pusat dan daerah menjadi salah satu kebutuhan yang sangat mendesak, IPB mengembangkan salah satu skema seleksi calon mahasiswa baru jalur khusus bagi Ketua OSIS yang memenuhi syarat akademik sebagai mahasiswa IPB.

Skema ini adalah salah satu seleksi mandiri untuk mencari calon mahasiswa yang telah terbukti memiliki jiwa kepemimpinan sebagai ketua OSIS selama di SMA. Sekaligus memiliki kemampuan akademik yang memadai untuk dididik di IPB menjadi calon pemimpin yang memiliki intelektual tinggi, atau intelektual yang memiliki jiwa kepemimpinan yang kuat.

“Diharapkan skema ini akan menghasilkan calon-calon pemimpin, baik pemimpin nasional, daerah, perusahaan maupun penggerak masyarakat yang memimpin dengan pendekatan scientific, menerapkan scientific based leadership,” terang rektor.

 

Pada tahun 2018 ini IPB mengalokasikan 130-160 tempat dari kuota total 4.000 mahasiswa untuk jalur khusus Ketua OSIS. Selain pernah menjadi ketua OSIS (diperkuat dengan surat keterangan Kepala Sekolah), persyaratan lainnya adalah : (1) lulusan jurusan IPA, (2) Rataan nilai Matematika, Fisika, Kimia dan Biologi sekurangnya 80, (3) mengajukan lamaran kepada Rektor IPB dengan menyertakan biodata dan kegiatan selama menjadi Ketua OSIS yang disetujui/diketahui oleh Kepala Sekolah, (4) membuat Sinopsis Kontribusi untuk Pembangunan Indonesia di masa mendatang, (5) bersedia mendapatkan pelatihan kepemimpinan, kewirausahaan dan pelatihan lainnya.

 

Lamaran dapat dikirimkan kepada Rektor IPB mulai 1 April-1 Juni 2018. Pengumuman hasil seleksi direncanakan 9 Juli 2018. Keterangan lengkap mengenai penerimaan mahasiswa baru IPB di berbagai jalur mandiri termasuk jalur khusus Ketua OSIS akan diunggah di website Admisi IPB (admisi.ipb.ac.id ) pada bulan Februari 2018. 

Selain jalur baru tersebut, IPB akan menerima calon mahasiswa dari jalur lainnya. “Secara umum seleksi masuk IPB terdiri atas tiga jalur utama, yaitu Jalur SNMPTN, Jalur Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) dan Jalur Mandiri, dengan kuota masing-masing sekira 50, 30 dan 20 persen,” papar rektor.

Ketentuan persyaratan (untuk sekolah dan siswa) dan jadwal seleksi jalur SNMPTN dan SBMPTN sepenuhnya mengikuti ketentuan yang ditetapkan oleh Panitia Pusat yang diterapkan secara nasional. Informasi mengenai tata cara pendaftaran dan jadwal untuk SNMPTN dan SBMPTN telah tersedia di admisi.ipb.ac.id maupun di laman Panita Pusat SNMPTN/SBMPTN.

 

Untuk jalur mandiri, kapasitas maksimal adalah 800 orang, akan diisi oleh calon mahasiswa dari berbagai skema, yaitu : (a) Beasiswa Utusan Daerah (sekira 130-160 mahasiswa); (b) Ujian Talenta Masuk IPB (sekira 280 mahasiswa); (c) Jalur Khusus yang terdiri atas Ketua OSIS  (130-160 mahasiswa), dan Prestasi Internasional dan Nasional untuk Bidang Sains/PIN (8-12 orang).

Selain itu, Beasiswa Departemen Agama dan Pesantren (50-60 orang), Afirmasi Dikti untuk Papua dan 3T (30-35 mahasiswa), dan Program Internasional (70-100 orang).

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement