Kamis 25 Jan 2018 05:41 WIB

Peneliti Kembangkan Kacamata untuk Hindari Mual

Kacamata berteknologi tinggi yang bisa mencegah mabuk atau mual di mobil swakemudi.

Rep: Eko Supriyadi/ Red: Winda Destiana Putri
Ilustrasi Mobil Swakemudi
Foto: Foto : MgRol_92
Ilustrasi Mobil Swakemudi

REPUBLIKA.CO.ID, MICHIGAN -- Peneliti University of Michigan telah mengembangkan prototipe sepasang kacamata. Kacamata tersebut nantinya dapat mencegah mabuk perjalanan pada kendaraan swakemudi.

Dalam sebuah paten yang baru ditemukan, para periset tersebut mendeskripsikan sepasang kacamata yang di pasang di atas hidung dan menampilkan cahaya di bidang penglihatan yang meniru gerakan mobil. Kacamata berteknologi tinggi yang bisa mencegah mabuk atau mual di mobil yang bergerak sendiri.

Mobil swakemudi memang menjanjikan transportasi masa depan. Tapi masalah yang kerap kali muncul bagi pengendara mobil tersebut adalah mabuk atau mual.

Kemungkinan pengendara menikmati perjalanan sambil membaca buku, memeriksa telepon mereka atau menonton film saat mereka duduk di mobil otonom. Namun, aktivitas ini semua meningkatkan kemungkinan terkena mual.

Baca juga: GM akan Buat Mobil Otonom Tanpa Setir dan Pedal

''Sekitar setengah dari orang dewasa menderita mabuk saat membaca buku di dalam kendaraan yang bergerak,'' kata periset, dikutip dari Dailymail.

Peneliti University of Michigan dalam sebuah studi terpisah yang dipublikasikan pada tahun 2015 mengungkapkan, penyakit gerak diperkirakan akan menjadi masalah yang lebih besar lagi ketika kendaraan otonom sudah semakin masif. Karena kumpulan pengendara yang tidak mengemudi dalam kendaraan yang bergerak menjadi lebih besar.

Dalam survei tahun 2015 terhadap 3.200 orang dewasa itu, University of Michigan menemukan lebih dari sepertiga responden mengatakan mereka akan membaca, mengirim teks, menonton film atau televisi, bermain game atau menyelesaikan pekerjaan saat berada dalam kendaraan penggerak sendiri.

''[Motion sickness] lebih penting dengan diperkenalkannya kendaraan otonom. Di mobil otonom, semua orang akan menjadi penumpang. Jadi Anda akan memiliki kumpulan orang sakit yang lebih besar,'' kata Michael Sivak, salah satu penemu produk.

Sivak menambahkan, perlindungan yang diterima pengemudi tidak akan ada lagi. Pengendara bisa sakit saat apa yang dilihat tidak sinkron dengan sistem vestibular atau jaringan di tubuh yang mengelola keseimbangan.

Otak memiliki waktu yang sulit memutuskan apakah diam atau bergerak, sehingga mengakibatkan perasaan mual atau ketidaknyamanan. Sensasi ini bisa semakin memburuk dalam mobil swakemudi jika pengendara duduk di kursi yang menghadap ke belakang.

Oleh karenanya, kacamata itu akan membantu memecahkan masalah karena 'sistem lilitan ringan' akan menunjukkan goresan cahaya yang bergerak bersamaan dengan mobil di penglihatan periferal pemakainya. Teknologi ini juga akan tertanam di dalam mobil, sehingga bisa merespons belokan, rem dan gerakan lainnya.

Tahun lalu, Uber mengajukan paten yang memberikan solusi untuk mabuk dalam mengendarai mobil sendiri. Paten tersebut menggambarkan penggunaan kursi bergetar atau bergerak, bilah lampu dan ventilator udara untuk mengurangi mual pada mobil otonom.

Kacamata itu hanya prototip untuk saat ini, namun periset Michigan mengatakan mereka menghubungi berbagai pemasok dan produsen mobil untuk mendiskusikan pembuatan perangkat komersial.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement