REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Mahasiswa kini bukan lagi menjadi agen perubahan, namun juga menjadi agen inovasi. Hal itu diungkapkan Ketua Koordinator Perguruan Tinggi Swasta (Kopertis) Wilayah III Dr Illah Saillah.
"Perubahan itu kekal dan selalu ada, yang diperlukan generasi milenial itu adalah beradaptasi dengan perubahan. Oleh karenanya, kini mahasiswa menjadi agen inovasi," ujar Illah saat dihubungi di Jakarta, Selasa (23/1).
Jika mahasiswa yang hanya menjadi agen perubahan, lanjut dia, maka bisa jadi berubah ke arah yang tidak diharapkan. "Dengan demikian, lebih baik generasi saat ini diarahkan menjadi agen inovasi, karena inovasi itu sama dengan penemuan dan komersialisasi," kata dia.
Inovasi itu, kata dia, yang dibutuhkan oleh masyarakat agar kehidupan menjadi lebih baik. Dia menjelaskan bahwa perguruan tinggi harus membiasakan buah pembelajaran sebagai kebiasaan berpikir, berkata, dan bertindak.
Pembelajaran di perguruan tinggi, kata dia, harus berbasis riset. Ia mengemukakan tentang pentingnya dosen membiasakan diri memberikan tugas kecil untuk riset pada mahasiswa. "Tujuannya untuk mengasah rasa penasaran. Biasakan mata kuliah yg relevan menggunakan penyelesaian permasalahan untuk mengasah berpikir kritis dan berpikir analitik," kata dia.
Perguruan tinggi juga harus mempunyai sistem pembelajaran yang bertujuan untuk mengembangkan keahlian lunak mahasiswa. Hal itu, katanya, perlu dilakukan karena keahlian lunak lebih manjur kalau ditularkan.
"Maka dosennya dulu yang harus tertular duluan. "Ketangguhan, semangat, hasrat, inisiatif, ketelitian, kesabaran, kecermatan, gigih, dan pantang menyerah serta kemampuan berkerja dalam tim merupakan keahlian lunak yang harus dimiliki oleh mahasiswa dan lulusan untuk menjadi agen inovasi," papar dia.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
