Kamis 11 Jan 2018 18:09 WIB

UIN Sunan Kalijaga Bina Mahasiswa Bidikmisi

Rep: Eric Iskandarsjah/ Red: Yusuf Assidiq
Kampus UIN Sunan Kalijaga.
Foto: Yusuf Assidiq
Kampus UIN Sunan Kalijaga.

REPUBLIKA.CO.ID,  SLEMAN -- Bagi mahasiswa penerima beasiswa bidikmisi, pembinaan dan arahan diperlukan untuk sukses dalam studi. Oleh karena itu, Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga (Suka) Yogyakarta mengadakan Monitoring dan Evaluasi kepada 698 mahasiswa bidikmisi dari angkatan 2014 hingga 2017.

Rektor UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta Prof KH Yudian Wahyudi, pun meminta agar mahasiswa penerima beasiswa bidikmisi bersyukur atas seluruh program yang telah berhasil diikuti. Tanda syukur itu diharapkan dapat wujudkan dengan mengoptimalkan potensi untuk meningkatkan prestasi dan meraih gelar sarjana dengan nilai tinggi, sehingga nantinya mereka bisa menjadi khalifah sesuai bidang serta keahlian mereka masing-masing.

“Saya dulu belum merasakan beasiswa seperti sekarang ini ketika menempuh sarjana. Berbagai pekerjaan dilakukan, sampai pernah menjadi kernet dijalani untuk biaya kuliah.  Saat ini kita patut senang dan bersyukur karena bidikmisi sangat membantu umat Islam. Ini bukti bahwa nilai Pancasila pada sila kelima keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia terlaksana untuk umat Muslim,” kata Yudian Wahyudi, Kamis (11/1).

Ia pun menyampaikan bahwa penerima bidikmisi merupakan manusia pilihan. Akal yang dimiliki bisa menjadi modal untuk sukses dunia dan akhirat dengan menguasai ilmu pengetahuan, mempunyai keyakinan kepada Tuhan Yang Maha Esa dan mempunyai amal atau karakter yang baik. “ Selain spiritualitas mahasiswa bidikmisi juga harus menguasai bahasa asing baik Arab dan Inggris atau yang lainnya, sebagai modal awal membangun bangsa ini lebih maju,” ujarnya.

Sementara itu, Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Kerja Sama UIN Suka, Dr H Waryono, mengingatkan kepada penerima beasiswa agar komitmen pada kontrak yang disepakati untuk mendapatkan bidikmisi. Salah satunya mahasiswa harus lulus pada semester delapan.

Ia menekankan agar mahasiswa jangan menyepelekan perjanjian yang sudah dibuat, karena akan berdampak pada kuota calon penerima beasiswa berikutnya. Ia menambahkan, apabila mahasiswa mempunyai kendala akademik agar melaporkan ke pembina bidikmisi.

Kesulitan proposal atau pembimbing skripsi bisa minta bantuan kepada wakil dekan masing-masing fakultas agar terselesaikan.  “Sehingga, mahasiswa diharapkan fokus pada kuliah jangan sambil kerja, insyaallah biaya bidikmisi cukup sesuai kelayakan hidup di DIY,” kata dia.

Kegiatan pembinaan penerima bidikmisi ini diisi dengan membuat kelompok diskusi besar yang dipandu oleh masing-masing Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan dan Kerja Sama dari setiap fakultas. Para mahasiswa menyampaikan prestasi yang diraih atau kendala kuliah dan diberi solusi oleh dosen pembina untuk dicarikan cara penyelesaiannya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement