Rabu 10 Jan 2018 17:32 WIB

Minyak Kelapa Mampu Turunkan Risiko Jantung dan Stroke

Rep: Dea A Soraya/ Red: Indira Rezkisari
Minyak kelapa.
Foto: Pixabay
Minyak kelapa.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Minyak kelapa kerap dinobatkan sebagai makanan yang paling banyak mengandung lemak jenuh, bahkan lebih dari mentega dan lemak hewani. Namun hal ini tidak membatasi dimanfaatkannya minyak kelapa sebagai bahan dasar dari banyak olahan makanan, bahkan produk kosmetik.

Meski masih banyak ahli kesehatan yang memperdebatkan bahaya mengonsumsi minyak kelapa, sebuah studi terbaru yang dilakukan periset dari Universitas Cambridge mematahkan perdebatan tersebut dengan penemuan baru yang mereka temukan beberapa waktu terakhir.

Penelitian tersebut menemukan bahwa minyak kelapa dapat menurunkan risiko penyakit jantung dan stroke saat dikonsumsi setiap hari hanya dalam waktu empat minggu. Melalui acara BBC2 Trust Me Im a Doctor, Profesor Key-Tee Khaw dan Profesor Nita Forouhi menjelaskan bahwa penelitian tersebut dilakukan dengan merekrut 94 sukarelawan yang terdiri dari usia 50 hingga 75 tahun dan telah dipastikan tidak sedang menderita atau memiliki riwayat penyakit jantung dan diabetes.

Dua profesor itu membagi partisipan menjadi tiga kelompok dan masing-masing diminta untuk mengonsumsi 50 gram (kira-kira tiga sendok makan) beberapa jenis lemak. Kelompok pertama diminta untuk mengonsumsi minyak kelapa, kelompok kedua diminta mengonsumsi minyak zaitun, dan kelompok terakhir diminta untuk mengonsumsi mentega tawar. Masing-masing kelompok diminta untuk mengonsumsi lemak tersebut setiap hari selama empat pekan.

Penelitian ini, kata Khaw dilakukan karena dia mengaku tertarik untuk melihat bagaimana pengaruh kebiasaan mengonsumsi minyak kepala dengan kadar kolesterol manusia. Adapun hasil dari penelitian ini, lanjut dia, kelompok terakhir terlihat mengalami kenaikan kolesterol LDL (kolesterol jahat) rata-rata 10 persen, sedangkan kelompok kedua mengalami penurunan kolesterol LDL dan kenaikan kadar kolesterol HDL (kolesterol baik) yang bersifat protektif sekitar lima persen.

"Sementara itu, mereka yang mengonsumsi minyak kelapa terlihat mengalami kenaikan kadar HDL terbesar dengan rata-rata 15 persen," lanjut Khaw.

Forouhi menjelaskan, hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa minyak kelapa adalah jenis lemak terbaik, yang dapat menurunkan risiko penyakit jantung dan stroke karena kemampuannya menurunkan kolesterol jahat dan meningkatkan kolesterol baik. Dia juga menekankan bahwa penelitian ini bersifat jangka pendek dan risiko penyakit jantung masih akan terus mengintai jika Anda tidak dapat mengatur pola makan yang sehat, dilansir dari laman Independent.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement