Senin 25 Dec 2017 05:10 WIB

Anak Penderita Kanker Butuh Dukungan

Rep: Dessy Susilawati/ Red: Yudha Manggala P Putra
Sejumlah pasien kanker anak beraktivitas di salah satu Ruang Rawat Anak di RS Kanker Dharmais, Jakarta, Selasa (10/10).
Foto: Antara
Sejumlah pasien kanker anak beraktivitas di salah satu Ruang Rawat Anak di RS Kanker Dharmais, Jakarta, Selasa (10/10).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kanker begitu mengkhawatirkan bagi banyak orang. Tidak hanya usia dewasa, namun anak-anak pun tak luput dari penyakit ini. Data WHO pada akhir 2015 mencatat jumlah penderita kanker di dunia saat ini sebanyak 14,1 juta orang, dimana empat persennya merupakan penderita kanker usia anak-anak.

Data yang dihimpun oleh Kementerian Kesehatan pada 2007 menyebutkan bahwa ada sekitar 4.100 kasus kanker pada anak dengan rentang usia 5 hingga 14 tahun di Indonesia.

Penggagas dan Pendiri dan Ketua Yayasan Kasih Anak Kanker Indonesia (YKAKI), Ira Soelistyo, menjelaskan anak yang terkena kanker di Indonesia cukup banyak. sekitar 480 anak menderita kanker setiap tahun. Anak yang terkena kanker usianya variatif. Ada yang sejak usia dua bulan sudah menderita dan adapula yang berusia 26 tahun. Namun paling banyak anak menderita kanker diusia 9 tahun ke bawah.

Jenis kanker yang paling banyak diderita anak adalah Leukimia. Sekitar 40 persen dari kasus kanker yang ada. Ada pula anak yang terkena kanker mata. Tak seperti kanker pada orang dewasa, kanker anak ini tidak bisa dideteksi. Karena ada kanker yang diderita sejak lahir.

"Di setiap gen anak ada gen kanker, terpicu gaya hidup kalau dewasa. Kalau anak penyebab kanker belum diketahui namun diyakini karena polusi dan macam tapi belum terbukti," tambahnya di sela acara Syukuran 1st Anniversay Green Pramuka Square, di Jakarta, belum lama ini.

Kanker anak bisa menimpa siapa saja, tidak pandang anak dari kelas sosial dan ekonomi yang mana. Setiap tahun ada saja anak yang menderita kanker meninggal dunia, ada skeitar 30 persen. Hal ini terjadi lantaran mereka datang ke dokter sudah stadium lanjut, susah terlambat.

Karena itu, menurutnya kepedulian masyarakat, berbagai pihak sangat menentukan dalam penanganan kanker pada anak, pemahaman mengenai kanker pada anak perlu di sosialisasikan setiap saat agar bila ditemukan gejala-gejalanya dapat segera diarahkan pada rumah sakit yang menangani pengobatannya. "Dengan demikian keterlambatan pengobatannya dapat dihindari dan semakin banyak anak yang dapat tertolong," ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement