Selasa 12 Dec 2017 12:12 WIB

FEM IPB Undang Ilmuwan Tingkatkan Kapasitas Menulis Jurnal

Ketua Dept. Manajemen IPb, Mukhamad Najib menyampaikan sambutan & membuka international guest lecture
Foto: Dok: IPB
Ketua Dept. Manajemen IPb, Mukhamad Najib menyampaikan sambutan & membuka international guest lecture

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Fakultas Ekonomi Manajemen Institut Pertanian Bogor (FEM IPB) kembali menyelenggarakan international guest lecture dengan tema “Writing the International Journal: Strategies and Techniques” akhir pekan kemarin. Acara yang berlangsung di Kampus IPB Baranangsiang ini menghadirkan Professor Hermann Waibel dari Leibniz University of Hannover, Jerman.

Ketua Departemen Manajemen FEM IPB, Dr. Mukhamad Najib mengatakan, kegiatan international guest lecture ini sudah biasa diselenggarakan. "Dalam setahun kita mengundang sekitar 10 akademisi dari perguruan tinggi di luar negeri untuk knowledge sharing," kata dia dalam keterangan resmi.

Kegiatan ini dilakukan dalam rangka mewujudkan IPB sebagai World Class University, dimana mahasiswa IPB bisa belajar dari dosen-dosen di luar negeri, sehingga mereka tidak ketinggalan terhadap perkembangan ilmu pengetahuan yang terjadi di negara-negara lain, khususnya perkembangan di negara maju. Dengan kegiatan ini juga mahasiswa memiliki kepercayaan diri untuk berinteraksi dengan ilmuwan dari luar negeri, dan diharapkan kelak mereka terbiasa membangun jejaring di luar negeri.

International guest lecture kali ini mengangkat topik penulisan ilmiah di jurnal internasional. Sebagaimana diketahui, IPB mewajibkan mahasiswa program master dan doktor untuk publikasi di jurnal ilmiah bereputasi. Publikasi merupakan syarat untuk bisa mengikuti sidang akhir. “menulis di jurnal bereputasi bukan suatu hal yang mudah tentunya, karena itu dosen dan mahasiswa perlu terus berlatih, meningkatkan kapasitasnya dalam menulis ilmiah.

Menulis di jurnal internasional bagi seorang akademisi bukan sekedar untuk memenuhi syarat lulus atau syarat kepangkatan, tapi lebih dari itu, merupakan bagian dari upaya mensosialisasikan ide, temuan penelitian maupun pengetahuan baru ke tengah masyarakat ilmiah. "Bagi seorang muslim, menyebarkan ilmu yang bermanfaat juga bagian dari amal yang bernilai pahala", jelas Najib.

Acara yang diikuti oleh 120 mahasiswa s2 & s3 serta dosen dari berbagai perguruan tinggi di jabotabek dan Bandung ini bukanlah acara yang terakhir. Prof Waibel menjelaskan menulis bukanlah proses instant, terlebih lagi menulis di jurnal internasional. "Oleh karena itu diperlukan latihan yang terus menerus dan kerja keras tanpa mengenal frustasi."

Menurutnya, selain harus berangkat dari hasil penilitan yang memiliki kontribusi jelas, lebih baik juga kalau penulis menggandeng akademisi dari negara lain sebagai penulis kedua. "Mulailah submit di jurnal bereputasi namun dengan level yang menengah dulu, jangan langsung submit ke jurnal ber-impact factor tinggi dulu, nanti bisa frustasi. Focus pada apa yang bisa dikontribusikan dari tulisan kita bagi dunia ilmiah dan cobalah menulis bersama dengan akademisi dari negara lain. Hal ini akan memberikan bobot tersendiri, karena itu artinya tulisan kita adalah hasil pemikiran akademisi lintas negara," kata dia.

Menurut Najib kegiatan ini akan ditindaklanjuti dengan training penulisan ilmiah di jurnal internasional bereputasi, serta pendampingan bagi dosen dan mahasiswa yang sudah memiliki manuskrip yang siap dikirim ke jurnal internasional. “kami berusaha mamfasilitasi mahasiswa dan dosen agar bisa publish di jurnal internasional bereputasi. Diantaranya kami akan mengembangkan semacam program mentoring dan bantuan dalam memperbaiki kualitas tulisan, baik secara substansi maupun secara Bahasa," jelas Najib.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement