Senin 04 Dec 2017 20:02 WIB

Laznas BSM Umat-FEM IPB Dorong Islamic Sociopreneur

Suasana seminar “Peluang dan Tantangan Sociopreneur” di kampus IPB Dramaga,Bogor, Jawa Barat, Senin (4/12).
Foto: Dok Laznas BSM
Suasana seminar “Peluang dan Tantangan Sociopreneur” di kampus IPB Dramaga,Bogor, Jawa Barat, Senin (4/12).

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR --  Laznas  Bangun Sejahtera Mitra (BSM) Umat bekerja sama dengan Departemen Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Manajemen (FEM) Institut Pertanian Bogor (IPB)  didukung oleh Bank Syariah Mandiri mengadakan seminar dan peluncuran  Islamic Sociopreneur Development Program.

Kegiatan yang mengusung tema “Peluang dan Tantangan Sociopreneur” ini digelar di Common Class Room (CCR) Kampus IPB Dramaga, Bogor, Jawa Barat, Senin  (4/12). Laznas BSM Umat fokus dalam pemberian beasiswa dan pembinaan serta memberi kesempatan  para mahasiswa untuk berwirausaha.

Direktur Eksekutif Laznas BSM Umat, Rizqi Okto Priansyah mengatakan, seminar ini diadakan dengan tujuan meningkatkan pengetahuan mahasiswa IPB mengenai bidang sociopreneur secara umum. “Sekaligus membangun, memotivasi serta mengembangkan minat dan bakat untuk mampu  meningkatkan potensi diri setelah lulus dari jenjang perguruan tinggi menjadi entrepreneur sejati,” ujarnya dalam rilis yang diterima Republika.co.id, Senin (4/12).

Ia menambahkan, para mahasiswa ini dituntut untuk mampu memberikan dampak positif khususnya dari sisi sosial ekonomi masyarakat. Mahasiswa yang dikenal sebagai agen perubahan (agent of change), diharapkan tidak hanya memberi perubahan dari segi intelektualitas saja, tetapi dapat menciptakan dan melahirkan entrepreneur yang  terampil dan mandiri.

“Bersama Laznas BSM Umat,  mahasiswa akan diberikan beasiswa, pendampingan dan pengetahuan untuk menjadi pengusaha yang sukses,” tutur Rizqi Okto Priansyah.

Ketua Departemen Manajemen FEM IPB, Dr Mukhamad Najib menyatakan apresiasi dan harapannya terhadap kegiatan ini. “IPB sudah banyak kerja sama dengan corporate, seperti PT Unilever Indonesia Tbk dan Otoritas Jasa Keungan (OJK), namun baru kali ini adanya bantuan dalam bentuk pendampingan sociopreneur. Program ini in line dengan visi IPB dalam mengembangkan ekonomi mikro di Indonesia," ujarnya.

Ketua Pengurus Yayasan BSM Umat, Dharmawan menyampaikan, kegiatan ini untuk mengimplementasikan kegiatan kemasyarakatan, sosial dan keagamaan. Dikatakannya, program pendidikan umat terpola untuk memberikan kontribusi dalam bidang pendidikan, seperti pemberian beasiswa kepada mahasiswa yang tidak mampu.

Pemberian beasiswa ini diberikan kepada 25 mahasiswa yang lolos seleksi. Islamic Sociopreneur Development Program memberikan pendidikan kepada mahasiswa terpilih selama dua tahun, meliputi leadership, kewirausahaan, organisasi keislaman, dan program magang.

Selama pendidikan dan pendampingan para peserta diberikan uang saku Rp 500 ribu per bulan; Rp 3 juta per semester; serta diberikan modal awal sebanyak Rp 50 juta.

“Kami berharap IPB dapat menciptakan entrepreneur yang bisa mengembangkan bidang usaha dan menjadi pengusaha yang sukes, terutama dapat menciptakan pengusaha Muslim yang berhasil,“ ujarnya.

Rangkaian acara dilanjutkan dengan penyampaian keynote speech oleh Direktur PT  Bank Syariah Mandiri, dan Dewan Pembina Yayasan BSM Umat, Putu Rahwidhyasa.

Selain itu, talkshow “Peluang dan Tantangan Sociopreneur” menghadirkan Group Head Micro Banking BSM, Okky Fachrizal Achmad; Founder & CEO HRA Group, Heri Cahyono; dan Founder & CEO Arizka Group, Resika Caesaria.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement