Selasa 28 Nov 2017 09:41 WIB

Kiprah Kaum Millenials dalam Membangun Reputasi Indonesia

Perancang busana Jenahara (paling kanan) dan beberapa tokoh muda lain tampil dalam  dialog bertajuk “Semangat Millenials! Semangat #IndonesiaBicaraBaik! Kiprah Kaum Muda dalam Membangun Reputasi Indonesia”   di Bogor, Senin (27/11).
Foto: Dok IPB
Perancang busana Jenahara (paling kanan) dan beberapa tokoh muda lain tampil dalam dialog bertajuk “Semangat Millenials! Semangat #IndonesiaBicaraBaik! Kiprah Kaum Muda dalam Membangun Reputasi Indonesia” di Bogor, Senin (27/11).

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Perhimpunan Hubungan Masyarakat Indonesia (Perhumas) mengajak masyarakat Indonesia untuk menebar semangat positif melalui gerakan #IndonesiaBicaraBaik.

Ketua Perhumas, Agung Laksamana menjelaskan, tema #IndonesiaBicaraBaik juga digaungkan untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat bahwa seluruh penduduk Indonesia merupakan humas bagi bangsa ini.

 

#IndonesiaBicaraBaik adalah tema Konvensi Nasional Humas (KNH) 2017 yang digelar di IPB International Convention Center (IPB ICC), Botani Square, Bogor, Jawa Barat, 27-28 November 2017. KNH ini nantinya akan dirangkai dialog interaktif dan Musyawarah Nasional (Munas) Perhumas 2017.

 

Dalam dialog bertajuk “Semangat Millenials! Semangat #IndonesiaBicaraBaik! Kiprah Kaum Muda dalam Membangun Reputasi Indonesia”, KNH 2017 menghadirkan pembicara: Billy Boen  (Founder & CEO Young on Top), Ali Adrian  (Duta Balap Motor Indonesia), Khairiyyah Sari  (Founder dan CEO Lanangindonesia.com), Jenahara Nasution (Fashion Designer), Tombak Matahari  (Art Director/Head of On Air Graphic CNN Indonesia).

Billy Boen mengatakan generasi muda Indonesia jangan malas baca, jangan mudah terprovokasi oleh berita negatif. Anak-anak muda harus dukung #IndonesiaBicaraBaik.

“Sebelum bicara baik, kita harus berperilaku baik dulu. Banyak anak muda yang terlalu kreatif. Tantangannya adalah idenya banyak, inovasinya banyak, tapi tidak mulai-mulai,” ujarnya dalam rilis IPB yang diterima Republika.co.id, Senin (27/11).

Ia menambahkan,  “Seharusnya teknologi itu memudahkan manusia. unakan teknologi untuk menunjang karir, knowledge juga semakin bagus sehingga bisa digunakan untuk meningkatkan wawasannya. Tapi nggak mulai-mulai, takut gagallah dan belum tahu passionnya apa.”

Menurutnya,  pemuda yang tergabung dalam Young on Top itu tidak bisa dijadikan patokan untuk melihat kondisi pemuda Indonesia saat ini. Pendidikan dan dukungan keluarga selalu nomor satu. Anak muda milenial yang bisa berkembang baik itu karena dapat dukungan keluarganya yang bagus.

“Anak muda yang tergabung ada sekitar 400-500 ribu. Itu cuma sepersekian persen dari total pemuda Indonesia. Porsinya kecil sekali, padahal merekalah yang punya potensi multiplier effect. Kalau ketemu anak-anak muda di kampus, saya melihat Indonesia punya masa depan yang luar biasa cerah. Semakin banyak anak muda yang mampu berbuat baik dan berbicara baik mudah-mudahan bisa menjadi inspirasi jutaan anak muda Indonesia lainnya,” ujarnya.

Sementara itu Ali Adrian menceritakan pengalamannya pertama naik motor usia tiga tahun. “Jiwa saya sepertinya ada di situ, umur 12 tahun saya mantap berkarir di dunia balap motor. Kompetisi di Eropa, sering masuk 10 besar,” terangnya.

Founder dan CEO Lanangindonesia.com Khairiyyah Sari mengurai cerita kiprah mudanya mendirikan lanangindonesia.com, sebuah media online untuk cowok Indonesia. “Dua tahun lalu saya berpikir media apa yang belum ada ya. Majalah wanita banyak, yang belum ada adalah majalah khusus cowok yang Indonesia banget,” ungkapnya.

Perancang busana Jenahara Nasution adalah potret anak muda kreatif yang masuk bisnis fashion sejak  tahun 2011. Ia membuat gerakan untuk mendorong anak-anak muda berhijab. Ia melahirkan desain-desain  hijab menarik yang disukai anak muda.

Dan Tombak Matahari yang berhasil menghantarkan CNN Indonesia meraih juara dua kompetisi Viz Artist Design Competition di Las Vegas.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement