Kamis 16 Nov 2017 13:26 WIB

Publikasi Ilmiah Internasional Indonesia Disebut Meningkat

Rep: Gumanti Awaliyah/ Red: Yudha Manggala P Putra
Menteri Ristek dan Dikti Mohammad Nasir saat memyampaikan Orasi Ilmiah pada Milad Pertama Universitas Aisyiyah (Unisa) Yogyakarta di Auditorium Gedumg B Kampus Terpadu Unisa, Senin (6/11).
Foto: Republika/Neni Ridarineni
Menteri Ristek dan Dikti Mohammad Nasir saat memyampaikan Orasi Ilmiah pada Milad Pertama Universitas Aisyiyah (Unisa) Yogyakarta di Auditorium Gedumg B Kampus Terpadu Unisa, Senin (6/11).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Riset, Teknologi, dan Perguruan Tinggi (Menristekdikti) Mohamad Nasir menyatakan, publikasi ilmiah internasioanl dosen dan peneliti terus meningkat mencapai angka 14.087 publikasi. Dia menargetkan hingga akhir tahun 2017 publikasi ilmiah akan mencapai 16 ribu atau lebih.

"Kami informasikan, per Rabu (15/11) pukul 13.30 publikasi Indonesia mencapai 14.087, jumlah itu mengungguli Thailand yang hanya 12. 449," ujar Nasir saat menggelar konferensi pers World Class Professor di Hotel Kartika Candra, Jalan Gatot Soebroto pada Kamis (16/11)

Karena itu Nasir mengimbau, semua dosen yang atau peneliti konsisiten dan terus aktif menulis karya ilmiah. Peningkatan jumlah publikasi ilmiah internasional Indonesia pun dinilai lebih cepat daripada peningkatan jumlah lektor kepala dan profesor maupun peningkatan anggaran penelitian.

"Saya berterima kasih kepada jajaran Kemenristekdikti dan semua pihak yang telah kerja sama untuk dongkrak perguruan tinggi makin baik," jelas Nasir.

Nasir berharap, keaktifan publikasi ilmiah juga dibarengi dengan kualitas yang lebih baik. Sehingga, publikasi tersebut bisa bermanfaat untuk perkembangan zaman.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement