Dekan Fakultas Teknik UMJ Budiyanto menyampaikan, Semnastek 2017 ini diselenggarakan setiap tahun sebagai upaya UMJ menjadi lembaga pendidikan tinggi yang terkemuka, modern dan Islami. Pada kesempatan ini, FT UMJ juga meluncurkan program magister S2 Teknik Kimia.

 

Ketua Panitia Semnastek 2017 Tri Yuni Hendrawati, mengatakan ajang ini mempublikasikan 210 makalah hasil penelitian teknologi. Dua ratus sepuluh makalah ini merupakan naskah yang lulus diulas oleh tim gabungan dari dari BPPT, BATAN, Universitas Gunadharma, Poltek Bandung, Universitas Indonesia, Universitas Pelita Harapan dan UMJ.

 

Sebaran peminatan makalah yakni teknik elektro, teknik kimia, teknik mesin, teknik industri, teknik informatika dan sains teknologi relevan. ''Makalah yang kami terima berasal dari Aceh, Sumatra, Kalimantan, Sulawesi, Bangka Belitung, Surabaya, Yogyakarta, Jawa Tengah, Jawa Timur, Banten, Madura, Bali, Maluku dan Jakarta bahkan NTT,'' ungkap Tri dalam keterangan tertulis, Jumat (3/11).

 

Semua karya penelitian ini dimuat di laman daring http://semnastek.umj.ac.id/index.php/semnastek dengan ISSN 2407-1846 eISSN 2460-8416 yang telah terindeks Google Scholar, Sinta dan Portal Garuda Kemenristekdikti.

 

Seminar Nasional ini diikuti oleh dosen peneliti dan mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia, serta beberapa praktisi dan Industri. Selain forum diskusi ilmiah, Semnastek 2017 sekaligus sebagai ajang silaturahim, komunikasi dan berbagi informasi seputar perkembangan ilmu pengetahuan dan hasil riset terkini.

 

Semnastek 2017 merupakan bentuk kepedulian UMJ dalam mengembangkan kegiatan riset dan penelitian di berbagai bidang keteknikan antara lain rekayasa energi, energi alternatif, teknik telekomunikasi, rekayasa perangkat lunak, peralatan alat berat di industri, serta sistem produksi.

 

Acara yang digelar pada Rabu (1/11), itu dibuka oleh Rektor UMJ Syaiful Bakhri yang menyampaikan pentingnya pengembangan teknologi menuju kemandirian bangsa. Kegiatan ini juga diawali pidato kunci oleh Dirjen Penguatan Riset dan Pengembangan Kemenristekdikti Muhammad Dimyati.

 

Contoh penerapan kendaraan angkutan massal berbasis rel dan strategi Jepang dan Cina menguasai teknologi kereta cepat juga dipaparkan di sana oleh Guru Besar ITB Yanuarsyah Haroen. Paparan itu dikuatkan paparan pelaku industri teknologi yakni pemilik PT Banshu Group Deddy Harsono. Acara ini dihibur pula oleh kolaborasi Mahasiswa Arsitek FT UMJ dan Viva Fakultas Teknik UMJ.

 

Semnastek merupakan terobosan untuk dapat mewujudkan kerja sama dalam aplikasi energi dan teknologi maju untuk kemandirian bangsa. Untuk itu, sinergi berbagai pemangku kepentingan bidang teknologi yakni akademisi, pemerintah, dan industri amat dibutuhkan.

 

Ikuti Whatsapp Channel Republika